Kebakaran Besar di Pancoran, Puluhan Bangunan Semi Permanen Hangus Dilalap Api


Petugas berusaha memadamkan api yang membakar bangunan semi permanen di Pancoran (Foto: kompas.com)
Jakarta, MISTAR.ID
Peristiwa kebakaran hebat melanda kawasan Pengadegan, Pancoran, Jakarta Selatan, pada Kamis (10/10/2025) sore. Puluhan bangunan semi permanen di wilayah padat penduduk tersebut hangus terbakar, sementara asap hitam tebal membubung tinggi dan terlihat hingga ke kawasan Tendean serta Mampang Prapatan.
Kebakaran dilaporkan terjadi sekitar pukul 15.18 WIB, berdasarkan catatan Command Center Dinas Gulkarmat DKI Jakarta. Kobaran api cepat membesar karena sebagian besar bangunan terbuat dari bahan mudah terbakar, seperti kayu dan tripleks. Petugas pemadam kebakaran tiba di lokasi sekitar pukul 15.24 WIB dan langsung melakukan upaya pemadaman.
“Objek yang terbakar adalah lapak dan rumah kontrakan semi permanen. Situasi masih dalam proses pemadaman,” demikian laporan singkat dari petugas Command Center Gulkarmat Jakarta Selatan.
Sebanyak 15 unit mobil pemadam dan 45 personel diterjunkan ke lokasi untuk mengendalikan api. Hingga sore hari, petugas masih berjibaku di lapangan dibantu oleh warga sekitar. Sejumlah warga tampak panik mengevakuasi barang-barang mereka sambil berusaha menenangkan penghuni yang histeris.
Salah satu warga yang menjadi korban, Dery Hamdani (20), menceritakan bahwa ia baru menyadari adanya kebakaran setelah mendengar teriakan warga. “Awalnya kami lagi di rumah tetangga. Pas keluar, api sudah besar. Kami sempat nyiram pakai ember dan air dari kali, tapi angin kencang bikin api cepat merembet,” ujarnya saat ditemui, Jumat (11/10/2025).
Keterangan serupa disampaikan oleh Yohana (49), warga RT 011/RW 01, Pengadegan. Ia menyebut kebakaran terjadi usai waktu salat Asar dan menghanguskan puluhan kontrakan serta lapak warga. “Api tiba-tiba membesar dan langsung merambat ke bangunan-bangunan kayu. Mungkin karena angin juga kencang,” tuturnya.
Menurut Yohana, sekitar 80 unit bangunan yang terdiri dari rumah kontrakan dan lapak semi permanen terbakar habis. Sebagian besar dihuni oleh warga dengan profesi seperti pedagang kecil, pemulung, dan tukang servis. “Barang satu pun nggak ada yang bisa diselamatkan. Orangnya saja yang sempat keluar,” ucapnya lirih.
Sementara itu, ketua RT setempat langsung menghubungi petugas pemadam setelah mengetahui kejadian tersebut. Api berhasil dikendalikan menjelang petang, namun proses pendinginan masih terus dilakukan hingga malam hari untuk mencegah munculnya titik api baru.
Belum ada laporan resmi mengenai penyebab kebakaran maupun jumlah pasti bangunan yang terdampak. Dugaan sementara, api mungkin berasal dari korsleting listrik atau kebocoran gas, namun pihak damkar masih melakukan penyelidikan.
Peristiwa ini menjadi peringatan keras bagi warga Jakarta untuk lebih waspada terhadap potensi kebakaran di kawasan padat penduduk. Pemerintah diimbau memperketat pengawasan terhadap instalasi listrik dan memastikan tersedianya alat pemadam api ringan (APAR) di lingkungan padat hunian.
BERITA TERPOPULER









