Thursday, June 5, 2025
home_banner_first
HUKUM & PERISTIWA

Karhutla Kembali Terjadi di Haranggaol, Diduga Akibat Pembukaan Lahan

journalist-avatar-top
Selasa, 3 Juni 2025 11.57
karhutla_kembali_terjadi_di_haranggaol_diduga_akibat_pembukaan_lahan

Kebakaran hutan (Karhutla) Kecamatan Haranggaol Horison, Kabupaten Simalungun pada Senin (2/6/2025). (f:ist/mistar)

news_banner

Simalungun, MISTAR.ID

Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) kembali melanda wilayah lereng bukit di Kecamatan Haranggaol Horison, Kabupaten Simalungun, pada Senin (2/6/2025) sekitar pukul 12.00 WIB. Peristiwa ini menambah deretan kasus serupa yang hampir saban tahun terjadi di kawasan tersebut.

Kepala Seksi Perlindungan Hutan dan Pemberdayaan Masyarakat KPH Wilayah II Siantar, Tigor Siahaan, mengatakan kebakaran telah berhasil dipadamkan berkat kerja sama antara tim pemadam kebakaran Manggala Agni dan masyarakat sekitar.

"Tim pemadam kebakaran, Manggala Agni kehutanan bersama masyarakat melakukan pemadaman pagi ini. Terdapat sisa-sisa api yang masih tertinggal," ujar Tigor saat dikonfirmasi pada Selasa (3/6/2025).

Tigor menjelaskan kebakaran ini berpotensi membahayakan warga yang tinggal di wilayah bawah lereng. Selain itu, kebakaran diduga kuat dipicu oleh aktivitas warga yang membuka lahan dengan cara membakar, namun tidak memastikan apinya benar-benar padam.

"Dari informasi yang kita terima, kebakaran terjadi akibat adanya warga yang membakar lahan untuk membuka areal ladang. Api tidak ditunggu padam, sehingga ketika ditinggal bara api kembali menyala dan menyebar," ucapnya.

Ia juga mengingatkan bahwa saat ini wilayah tersebut tengah memasuki musim kemarau, sehingga potensi terjadinya kebakaran menjadi lebih besar. Untuk itu, pihaknya mengimbau warga agar lebih berhati-hati saat membuka lahan dengan cara pembakaran.

“Masyarakat harus memastikan api benar-benar padam sebelum ditinggalkan agar tidak menjalar dan menyebabkan kebakaran yang lebih luas,” tutur Tigor.

Sebagai langkah pencegahan, KPH Wilayah II Siantar telah membentuk tim sosialisasi yang tergabung dalam kelompok Masyarakat Peduli Api (MPA). Tim ini melibatkan warga setempat untuk memberikan edukasi terkait bahaya pembakaran lahan, khususnya pada musim kemarau.

"MPA ini dibentuk agar masyarakat sendiri yang menyampaikan pesan bahaya membakar lahan kepada sesama warga, sehingga kesadaran bersama bisa terbangun," katanya. (hamzah/hm25)

REPORTER: