Thursday, June 12, 2025
home_banner_first
HUKUM & PERISTIWA

Kapal Ikan Asal Belawan Hancur Dihantam Kapal Tanker di Selat Malaka

journalist-avatar-top
Rabu, 11 Juni 2025 08.30
kapal_ikan_asal_belawan_hancur_dihantam_kapal_tanker_di_selat_malaka

Para ABK KM Alfarida saat memberikan keterangan kepada pengurus DPD dan DPC HNSI. (f: ist/mistar)

news_banner

Medan, MISTAR.ID

KM Alfarida, kapal penangkap ikan asal Tangkahan Sei Deli, Kelurahan Labuhan Deli, hancur terbelah dua setelah ditabrak kapal tanker di perairan Selat Malaka. Beruntung, nakhoda dan tiga anak buah kapal (ABK) berhasil diselamatkan oleh KM Rezeki Makmur GT 4 yang kebetulan melintas tak jauh dari lokasi kejadian.

Setibanya di Tangkahan Sungai Deli, Selasa (10/6/2025) malam, nakhoda KM Alfarida, Rahmad Fadli, 25 tahun, bersama tiga ABK-nya yakni Syafaruddin, 45 tahun, Sulaiman, 35 tahun, dan Hamdan, 40 tahun, langsung membuat laporan resmi kepada DPD HNSI Sumut dan DPC HNSI Medan.

Laporan tersebut diterima langsung oleh Ketua DPD HNSI Sumut Zulfahri Siagian dan Sekretaris DPC HNSI Medan Rustam Effendi Maha di Belawan, untuk kemudian diteruskan kepada aparat penegak hukum.

Rahmad Fadli menjelaskan, pada Minggu (8/6/2025) sekitar pukul 10.00 WIB, mereka berangkat dari Tangkahan Sungai Deli, Kelurahan Pekan Labuhan menuju perairan Selat Malaka untuk menangkap ikan. Sekitar pukul 22.00 WIB, KM Alfarida tiba di lokasi penangkapan dengan koordinat 004.09.000 LU / 099.33.000 BT, lalu menurunkan alat tangkap berupa bubu dan berlabuh.

Sekitar pukul 03.00 WIB, saat seluruh awak kapal sedang tidur, tiba-tiba terdengar suara benturan keras "Braaaak!". Sebuah kapal diduga tanker menghantam KM Alfarida hingga kapal itu terbelah dua dan para nelayan terjatuh ke laut.

Salah satu ABK, Syafaruddin, sempat melihat kapal berwarna hitam merah yang diduga kuat sebagai kapal tanker melintas dari arah tenggara menuju barat laut—diperkirakan kapal tersebutlah yang menabrak KM Alfarida.

Setelah kapal hancur, para korban berupaya menyelamatkan diri menggunakan jerigen, tutup fiber, dan membuat bendera darurat dari karung goni sebagai penanda minta tolong.

Senin (9/6/2025) sekitar pukul 09.00 WIB, KM Rezeki Makmur GT 4 yang dinakhodai Rubianto, 50 tahun, melintas dan segera memberikan pertolongan. Mereka juga sempat menyelamatkan beberapa barang yang masih mengapung di laut. Selanjutnya, para korban dibawa kembali ke Belawan dan tiba pada Selasa (10/6/2025) sekitar pukul 03.00 WIB.

Dalam peristiwa ini, KM Alfarida mengalami kerugian cukup besar meliputi 1 unit kapal ukuran 4 GT, 1 set alat navigasi (komputer, GPS, radio, kompas), 30 unit bubu (alat tangkap ikan), 20 gulung alat pancang, 4 unit handphone, dan pakaian kerja dengan total kerugian diperkirakan mencapai Rp150 juta. (kamaluddin/hm24)

REPORTER: