Wednesday, August 13, 2025
home_banner_first
HUKUM & PERISTIWA

Hasil Forensik Kasus Remaja Tewas di Simalungun Tunggu Dua Pekan, Polisi Dalami Bukti Digital

journalist-avatar-top
Rabu, 13 Agustus 2025 21.45
hasil_forensik_kasus_remaja_tewas_di_simalungun_tunggu_dua_pekan_polisi_dalami_bukti_digital

Dokter forensik memberikan penjelasan pasca melakukan Autopsi pada jenazah remaja berusi 15 tahun. (foto: istimewa)

news_banner

Simalungun, MISTAR.ID

Polres Simalungun masih menunggu hasil pemeriksaan Laboratorium Forensik (Labfor) terkait kasus kematian misterius seorang remaja berusia 15 tahun berinisial FS. Hasil tersebut diperkirakan keluar dalam dua pekan ke depan dan akan menjadi penentu arah penyelidikan lanjutan.

Kasus ini menarik perhatian publik setelah FS ditemukan meninggal dalam kondisi mencurigakan — kepala tertutup plastik dan tangan terikat kabel ties di belakang punggung. Posisi tubuhnya telentang di atas tempat tidur, dengan kedua kaki menyentuh lantai.

"Kami telah menindaklanjuti kasus ini dengan mengirimkan sampel biologis dan barang bukti elektronik milik korban ke Laboratorium Forensik Polda Sumatera Utara untuk analisis lanjutan," ujar KBO Reskrim Polres Simalungun, Ipda Bilson Hutauruk, Rabu (13/8/2025).

Ia menjelaskan, sampel yang dikirim mencakup darah dari jantung, potongan hati, cairan lambung, rambut, dan kuku korban. Analisis ini diperlukan untuk memastikan apakah terdapat zat beracun atau senyawa lain yang dapat menyebabkan kematian.

Laptop dan Ponsel Korban Diperiksa

Selain sampel biologis, tim penyidik juga memeriksa barang elektronik milik korban, yaitu sebuah laptop merk Asus dan ponsel Infinix Note 40. Pemeriksaan digital forensik ini dilakukan untuk menelusuri kemungkinan jejak komunikasi, catatan pribadi, atau aktivitas di media sosial korban sebelum kematiannya.

"Perangkat elektronik itu bisa menjadi petunjuk penting, baik dari pesan, riwayat pencarian, maupun akses ke media sosial korban," kata AKP Ibrahim Sopi, Kapolsek Perdagangan.

Ia menambahkan, polisi telah memeriksa keluarga korban dan sejumlah saksi, namun hasilnya belum akan diumumkan sebelum laporan lengkap laboratorium forensik diterima.

Diketahui, sebelum ditemukan meninggal dunia, korban sempat ditinggal ibunya pergi ke Berastagi. Saat ditemukan, tubuh korban sudah dalam kondisi tidak bernyawa di dalam kamar kos.

“Hasil forensik ini sangat penting untuk memastikan penyebab pasti kematian korban, apakah murni bunuh diri atau ada unsur tindak pidana,” tutur Bilson. (hamzah/hm24)

REPORTER:

BERITA TERPOPULER

BERITA PILIHAN