Bentrokan Ceramah Rizieq Shihab di Pemalang: Satu Orang Kritis, Delapan Luka Ringan

Tangkapan layar saat kedua ormas terlibat bentrokan. (foto dokwarga mistar)
Pemalang, MISTAR.ID
Insiden bentrokan saat ceramah Muhammad Rizieq Shihab di Desa Pegundan, Kecamatan Petarukan, Kabupaten Pemalang, Provinsi Jawa Tengah (Jateng), Rabu (23/7/2025) malam, disebut berawal dari pengerahan massa secara terorganisir oleh organisasi masyarakat Perjuangan Walisongo Indonesia Laskar Sabilillah (PWI-LS).
Ratusan anggota PWI-LS berkumpul di masjid dekat lokasi acara untuk menolak kehadiran Rizieq. Sebelumnya, PWI-LS Kabupaten Pemalang telah mengirimkan surat kepada seluruh pimpinan daerah PWI-LS di Jateng dan Jawa Barat.
Surat itu berisi permintaan pengiriman anggota untuk menghadang dan membubarkan acara peringatan bulan Muharam yang menghadirkan Rizieq sebagai penceramah utama.
Meski aparat kepolisian telah membentuk barikade, sebagian massa tetap berusaha mendekati area ceramah dan memicu kericuhan dengan melempar batu. Bentrokan pun terjadi antara massa penolak dan pendukung Rizieq dari Front Persatuan Islam (FPI).
Seorang saksi mata, Ahmad (50), menyebut bahwa bentrokan pecah sekitar pukul 22.30 WIB dan berlangsung cepat namun intens.
“Banyak FPI, mungkin ya, bajunya putih-putih, mengejar orang-orang berbaju hitam yang katanya dari kubu PWI-LS. Kejadiannya sekitar 15 menit,” ujar Ahmad.
Akibat kericuhan tersebut, lima orang mengalami luka akibat sabetan senjata tajam (sajam) dan dirawat di RS Siaga Medika Pemalang. Dalam ceramahnya, Rizieq meminta agar kasus ini diproses secara hukum.
“Saya sampaikan kepada Pak Kapolres dan Pak Dandim, ada lima korban luka akibat sabetan sajam, dan saya minta diproses secara hukum,” kata Rizieq.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari pihak kepolisian mengenai surat pemanggilan massa ataupun langkah hukum lebih lanjut.
Akibat kericuhan tersebut, Kamis (24/7/2025) siang, satu korban dinyatakan dalam kondisi kritis. Korban berinisial S, 43 tahun, warga Kabupaten Wonosobo, mengalami cedera berat di bagian kepala dan dirawat secara intensif di RS Siaga Medika Pemalang.
Direktur RS Siaga Medika, Ofi Dwiantoro, mengatakan cedera disebabkan oleh pukulan benda tumpul dan lemparan batu.
“Korban mengalami luka di kepala akibat pukulan dan lemparan benda tumpul. Saat ini kondisinya kritis,” kata Ofi.
Selain korban kritis, delapan orang lainnya mengalami luka ringan dan hanya menjalani perawatan jalan. (**/hm16)