Begini Kesaksian Teman Korban saat Penembakan di Kutalimbaru Terjadi

Boy Ginting saat memberi keterangan bersama PH korban di Rumah Sakit Bhayangkara. (foto: putra/mistar)
Medan, MISTAR.ID
Insiden penembakan yang terjadi di warung tuak milik MS di Jalan Sumbaken II, Desa Lau Gedeng, Kutalimbaru, Senin (25/8/2025) malam, menyisakan trauma mendalam bagi para saksi. Salah satunya adalah Boy Ginting, rekan dekat korban Hendra Tarigan, yang berada di lokasi saat kejadian berlangsung.
Boy menuturkan, insiden itu berlangsung sangat cepat dan menegangkan. Saat itu, ia bersama Hendra Tarigan dan istri korban, Veriyanti, berniat menjemput abang Hendra, yakni Semangat Tarigan, yang sebelumnya terlibat cekcok dengan korban di lokasi yang sama.
“Saat kami sampai di warung tuak, tiba-tiba terdengar lima kali suara tembakan. Korban langsung roboh bersimbah darah,” ujar Boy saat memberikan keterangan, Selasa (26/8/2025).
Setelah korban terjatuh, Boy dan rekan-rekan lainnya berusaha membawa Hendra ke rumah sakit. Namun, saat hendak memasukkan korban ke dalam mobil, mereka kembali ditembaki. Dalam tembakan kedua itu, Hendrik terkena peluru di bagian kaki, sementara dua lainnya, Ahmad dan Ari, turut mengalami luka.
Menurut Boy, dirinya dan Hendra merupakan penjaga kebun kopi di wilayah tersebut. Selama mereka bertugas, kebun tersebut diklaim tidak pernah mengalami pencurian, yang diduga menjadi pemicu kebencian pelaku.
“Pelakunya saya kenal, MS, pemilik warung tuak itu. Dia juga dikenal sebagai penadah barang curian. Kondisi saat kejadian gelap, saya tidak melihat jelas senjatanya, tapi suara tembakannya terdengar lima kali,” ucap Boy.
Sementara itu, penasihat hukum keluarga korban, Irwansyah Nasution, mendesak kepolisian untuk mengusut kasus ini secara menyeluruh. Ia menduga kuat pembunuhan terhadap Hendra merupakan aksi yang direncanakan.
“Harus diselidiki apakah ada pihak yang menyuruh pelaku, dan dari mana pelaku mendapatkan senjata api tersebut. Apakah itu senjata rakitan, atau bahkan senjata asli. Pemasoknya juga harus diusut,” katanya.
Baca Juga: Pria Tewas Ditembak Senpi Rakitan di Bagian Kepala, Anak Korban Lapor ke Polrestabes Medan
Menurut pria yang akrab disapa Ibey tersebut, kehadiran korban sebagai penjaga kebun diduga telah memutus mata rantai aksi pencurian hasil kebun, sehingga membuat pihak-pihak tertentu merasa terganggu secara ekonomi.
“Bisa jadi para penadah atau pencuri merasa terganggu karena kehilangan pendapatan. Tapi semua ini harus didalami oleh penyidik. Kami yakin, pelaku tidak bekerja sendiri,” tuturnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Hendra Tarigan tewas akibat luka tembak di bagian kepala. Tiga orang lainnya mengalami luka tembak dan bacok. Polisi masih terus melakukan penyelidikan dan memburu pelaku penembakan tersebut. (putra/hm24)