Thursday, June 19, 2025
home_banner_first
HIBURAN

China Restorasi Film Kung Fu Legendaris Bruce Lee dan Jackie Chan Pakai AI

journalist-avatar-top
Kamis, 19 Juni 2025 14.51
china_restorasi_film_kung_fu_legendaris_bruce_lee_dan_jackie_chan_pakai_ai

China Restorasi Film Kung Fu Legendaris Bruce Lee dan Jackie Chan Pakai AI

news_banner

Pematangsiantar, MISTAR.ID

Dunia perfilman seni bela diri akan memasuki era baru. Dalam Festival Film Internasional Shanghai ke-27, China Film Foundation meluncurkan Proyek Warisan Film Kung Fu, sebuah inisiatif ambisius yang memanfaatkan kecerdasan buatan (AI) untuk meremaster 100 film kung fu klasik, termasuk karya legendaris Bruce Lee, Jackie Chan, dan Jet Li.

Dalam proyek ini, AI digunakan untuk meningkatkan kualitas gambar, suara, dan aspek teknis lainnya tanpa mengubah esensi orisinal film. Judul-judul ikonik seperti Fist of Fury, The Big Boss, Drunken Master, dan Once Upon a Time in China menjadi bagian dari tahap awal restorasi. Sebanyak 10 film akan diprioritaskan, dengan dukungan dana sebesar RMB 100 juta atau sekitar USD 13,9 juta.

“AI adalah kuas, tapi kreativitas adalah jiwanya,” ujar Tian Ming, Ketua Canxing Media, dikutip Mistar, Kamis (19/6/2025). Ia menyebut proyek ini sebagai upaya membangkitkan kembali semangat budaya Tiongkok di era digital.

Film Animasi AI Pertama di Dunia

Selain restorasi, festival ini juga memperkenalkan "A Better Tomorrow: Cyber Border", sebuah film animasi futuristik yang dibuat sepenuhnya oleh teknologi AI, mulai dari penulisan naskah hingga animasi. Hanya melibatkan 30 orang kru, produksi film ini diselesaikan dalam hitungan bulan, bukan tahun.

Produser Zhang Qing menyatakan, proyek ini menunjukkan bahwa AI telah meruntuhkan batas antara ide dan eksekusi. Film ini menjadi pionir dalam memperkenalkan cerita aksi khas Tiongkok dalam format animasi canggih, sekaligus membuka peluang ke arah game interaktif dan IP global.

Seruan untuk Keadilan dan Inovasi

Pemerintah Tiongkok turut mendukung penuh inisiatif ini. He Tao dari Administrasi Radio dan Televisi Nasional menyebut AI sebagai “infrastruktur baru” dalam industri media, seraya menekankan pentingnya regulasi etik dan pelabelan konten AI.

Proyek ini juga menandai peluncuran AI Reboot, menghubungkan sejarah sinema Tiongkok sejak film pertamanya Gunung Dingjun (1905) dengan masa depan yang ditenagai kecerdasan buatan.

Veteran industri seperti Yu Rongguang dan Yuan Hong turut diberi penghargaan dalam acara ini. “Film kung fu adalah tentang semangat dan martabat,” kata penulis skenario Zhang Tan. “Dengan AI, kita tidak menghapus masa lalu—kita memberinya nafas kedua.” (*)

REPORTER:

BERITA TERPOPULER

BERITA PILIHAN