Thursday, August 14, 2025
home_banner_first
EKONOMI

Rupiah Menguat Tajam ke Rp16.100/US$ Berkat Pelemahan Dolar AS dan Prospek Pemangkasan Bunga The Fed

journalist-avatar-top
Kamis, 14 Agustus 2025 11.24
rupiah_menguat_tajam_ke_rp16100us_berkat_pelemahan_dolar_as_dan_prospek_pemangkasan_bunga_the_fed

Uang dolar AS dan Rupiah. (foto:bisnis/mistar)

news_banner

Jakarta, MISTAR.ID

Nilai tukar rupiah dibuka menguat signifikan terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Kamis (14/8/2025).

Berdasarkan data Refinitiv, rupiah terapresiasi 0,56% ke posisi Rp16.100/US$, melanjutkan penguatan 0,55% pada perdagangan sebelumnya di level Rp16.190/US$.

Sementara itu, indeks dolar AS (DXY) pada pukul 09.00 WIB terpantau melemah 0,20% ke level 97,64, setelah pada perdagangan Rabu (13/8/2025) ditutup turun 0,26% di posisi 97,84 terendah sejak 28 Juli 2025.

Sentimen Penguatan Rupiah

Pelemahan dolar AS terjadi seiring meningkatnya ekspektasi pasar terhadap pemangkasan suku bunga acuan The Federal Reserve (The Fed) pada sisa tahun ini. Berdasarkan CME FedWatch, peluang pemangkasan bunga 25 basis poin (bps) pada September mencapai lebih dari 90%. Bahkan, Federal Funds Futures memperkirakan kemungkinan tersebut sudah 100%, dengan peluang kecil (7%) untuk pemangkasan 50 bps.

Ekspektasi pemangkasan bunga mendorong potensi aliran modal keluar dari AS menuju pasar negara berkembang, termasuk Indonesia. Arus modal masuk tersebut meningkatkan permintaan rupiah dan memberi peluang penguatan lebih lanjut.

Kurs Bank Indonesia dan Perbankan

Data kurs tengah Bank Indonesia (BI) menunjukkan nilai tukar rupiah, Kamis (14/8/2025) berada di Rp16.237/US$, menguat dibandingkan posisi Rabu (13/8/2025) di Rp16.298/US$. Kurs jual ditetapkan Rp16.318,18/US$, sedangkan kurs beli Rp16.155,82/US$.

Mengacu data delapan bank besar di Indonesia, kurs jual berada di rentang Rp16.122–Rp16.290/US$, dan kurs beli di rentang Rp15.875–Rp16.113/US$. Kurs jual tertinggi dicatatkan BCA (Rp16.290/US$), sedangkan terendah oleh BNI (Rp16.122/US$). Kurs beli tertinggi ada di BRI (Rp16.113/US$), dan terendah di Bank Mandiri (Rp15.875/US$).

Analisis Pasar

Nomura Holdings Inc., perusahaan investasi asal Jepang, merekomendasikan investor untuk menjual (short) dolar AS terhadap rupiah, dengan target Rp15.500/US$ pada akhir Oktober 2025 atau potensi keuntungan 4,5%.

Menurut analis Nomura, pelemahan dolar AS dipicu data ekonomi AS yang melemah, termasuk revisi penurunan Nonfarm Payroll Juli dan inflasi inti CPI yang tetap rendah. Perlambatan arus masuk portofolio asing ke aset AS serta berlanjutnya arus masuk obligasi asing ke Indonesia sebesar US$ 3,7 miliar tahun ini turut memperkuat prospek rupiah.

Selain itu, surplus neraca dagang Indonesia, defisit APBN yang terjaga di 2,78% dari batas 3%, serta tingkat imbal hasil riil investasi di kisaran 4% menjadi faktor tambahan yang menopang penguatan rupiah. (**/hm16)

REPORTER:

BERITA TERPOPULER

BERITA PILIHAN