Monday, October 27, 2025
home_banner_first
EKONOMI

Menkeu Purbaya Gelontorkan Rp200 Triliun ke Enam Bank Himbara Mulai Hari ini

Mistar.idJumat, 12 September 2025 08.00
journalist-avatar-top
menkeu_purbaya_gelontorkan_rp200_triliun_ke_enam_bank_himbara_mulai_hari_ini

Menkeu Purba Yudhi Sadewa saat diwawancarai di Gedung DPR. (foto: kompas/mistar)

news_banner

Jakarta, MISTAR.ID

Kementerian Keuangan (Kemenkeu) akan menyalurkan dana pemerintah yang ada di rekening Bank Indonesia (BI) sebesar Rp200 triliun ke enam bank milik negara (Himpunan Bank Milik Negara/Himbara).

Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan, dana pemerintah tersebut akan mulai disalurkan ke Bank Mandiri, BRI, BTN, BNI, BSI, dan satu bank syariah lain mulai Jumat (12/9/2025). "Besok (hari ini) sudah masuk ke enam bank, Himbara semua," ujarnya saat ditemui di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis (11/9/2025).

Purbaya menyebut nantinya setiap bank akan mendapatkan porsi dana yang berbeda-beda. Untuk menjalankan kebijakan tersebut, dia akan menyusun aturan resmi. Beleid ini akan diteken Purbaya pada malam ini sehingga pada Jumat besok sudah bisa langsung dikucurkan ke perbankan.

"Harusnya cepat (dilaksanakan). Malam ini (tadi malam) saya tandatangan, besok (hari ini) sudah masuk ke bank-bank itu," kata Purbaya saat ditemui di Gedung DPR RI, Jakarta.

Dana pemerintah yang berasal dari saldo anggaran lebih (SAL) itu diberikan ke perbankan untuk disalurkan ke masyarakat melalui kredit. Namun ia telah mewanti-wanti perbankan untuk tidak menggunakan dana itu untuk membeli Surat Berharga Negara (SBN) dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).

"Kita udah bicara dengan pihak bank, janganlah beli SRBI atau SBN. (Peruntukannya) suka-suka bank, yang penting kan kita likuiditas masuk ke sistem," tuturnya.

Meski begitu, ia yakin perbankan akan menyalurkannya ke kredit agar perbankan mendapatkan keuntungan dari bunga kredit untuk membayar bunga dana dari pemerintah. Dana pemerintah itu nantinya tidak hanya mengendap di BI, tetapi bisa beredar ke masyarakat untuk menggerakkan perekonomian dan menumbuhkan kredit.

"Kan mereka pintar nih untuk mencari proyek-proyek yang bagus untuk menyalurkan dana itu supaya tidak mengalami negative carry, negative spread," kata Purbaya.

Namun ia mengakui, belum memiliki proyeksi dampak ke perekonomian dan kredit dari kebijakan ini. Yang jelas, saat ini ia akan mencoba menggelontorkan likuiditas perbankan dan melihat hasil awalnya.

"Belum (ada hitungan proyeksi). Tapi yang jelas itu kan percobaan pertama. Taruh segitu dulu dan kita lihat dalam waktu seminggu, dua minggu, tiga minggu, seperti apa dampaknya ke ekonomi. Kalau kurang, tambah lagi," ucapnya. (*/hm18)

BERITA TERPOPULER

BERITA PILIHAN