Sunday, September 7, 2025
home_banner_first
EKONOMI

Kenaikan Harga Cabai dan Sawit Dongkrak NTP Sumut di Agustus 2025

journalist-avatar-top
Minggu, 7 September 2025 11.53
kenaikan_harga_cabai_dan_sawit_dongkrak_ntp_sumut_di_agustus_2025

Komoditas cabai merah yang mendongkrak Nilai Tukar Petani (NTP) di Sumut pada Agustus 2025. (Foto: Amita/Mistar)

news_banner

Medan, MISTAR.ID

Nilai Tukar Petani (NTP) Provinsi Sumatera Utara mengalami kenaikan signifikan sebesar 3,35 persen pada Agustus 2025, mencapai 144,46. Peningkatan ini didorong oleh kenaikan harga pada subsektor hortikultura dan perkebunan rakyat.

Menurut Statistisi Ahli Derma Waruwu, kenaikan NTP ini disebabkan oleh meningkatnya Indeks Harga yang Diterima Petani (It) sebesar 4,45 persen, sementara Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) hanya naik 1,06 persen.

“Dua subsektor utama yang mendongkrak NTP adalah tanaman hortikultura dan tanaman perkebunan rakyat,” katanya, Minggu (7/9/2025).

Pada tanaman hortikultura, NTP subsektor ini melonjak 8,48 persen, didorong oleh kenaikan harga komoditas seperti cabai merah, kol/kubis, dan cabai rawit. Pada tanaman perkebunan rakyat, NTP naik 4,74 persen, dengan kontribusi terbesar dari harga kelapa sawit, kemenyan, dan kopi.

“Di sisi lain, tiga subsektor lain mengalami penurunan NTP, yaitu tanaman pangan 0,19 persen, peternakan 0,43 persen, dan perikanan 0,22 persen. Penurunan ini disebabkan kenaikan harga yang diterima petani lebih rendah dibandingkan biaya produksi dan konsumsi yang mereka bayar,” ucapnya.

Pada tanaman pangan, penurunan NTP disumbang oleh komoditas seperti kedelai dan ketela rambat. Pada subsektor peternakan, penurunan terbesar disebabkan oleh komoditas babi dan kambing. Sedangkan pada perikanan, turunnya NTP terjadi karena anjloknya harga kepiting payau, udang, dan bawal.

“Kenaikan Indeks Kelompok Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) juga terjadi di seluruh subsektor, didominasi oleh kenaikan harga beras, bawang merah, dan cabai merah, yang menunjukkan tingginya biaya hidup di perdesaan,” ujarnya. (amita/hm25)

REPORTER: