Tuesday, September 9, 2025
home_banner_first
EKONOMI

Indeks Bisnis-27 Melemah 1,49% di Pembukaan, Saham BUMN Tekanan Jual

journalist-avatar-top
Selasa, 9 September 2025 10.13
indeks_bisnis27_melemah_149_di_pembukaan_saham_bumn_tekanan_jual

Ilustrasi pasar saham. (foto:stockwatch/mistar)

news_banner

Jakarta, MISTAR.ID

Indeks Bisnis-27 bergerak melemah pada awal perdagangan Selasa (9/9/2025). Saham-saham konstituen, termasuk bank pelat merah, mengalami tekanan jual.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI) sekitar pukul 09.30 WIB, indeks hasil kerja sama Bursa dengan harian Bisnis Indonesia ini terkoreksi 1,49% ke level 499,09. Indeks diperdagangkan di kisaran 497,67 hingga 508,42 sepanjang sesi pagi.

Dari 27 konstituen, sebanyak 14 saham melemah, 12 menguat, dan 1 stagnan. Saham-saham perbankan milik negara atau Himbara menjadi penekan utama indeks. Saham PT Bank Negara Indonesia Tbk. (BBNI) terkoreksi 1,44%, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI) turun 1,28%, dan PT Bank Mandiri Tbk. (BMRI) turun 0,67%.

Saham lain yang ikut tertekan antara lain PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk. (AMRT) turun 0,96%, PT Medikaloka Hermina Tbk. (HEAL) turun 0,6%, PT Kalbe Farma Tbk. (KLBF) melemah 0,43%, serta PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. (ICBP) turun 1,6%.

Di sisi lain, beberapa saham mampu menopang indeks. Saham PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) melonjak 7,2%, PT Surya Citra Media Tbk. (SCMA) naik 3,21%, dan PT United Tractors Tbk. (UNTR) melesat 2,74%. Saham lainnya yang menguat yakni PT Astra International Tbk. (ASII) naik 0,92%, PT Barito Pacific Tbk. (BRPT) naik 1,4%, dan PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) naik 0,78%.

Sementara itu, saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) tercatat stagnan pada sesi pembukaan.

Adapun harga saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI) pagi ini turun 30 poin atau 0,77% ke level Rp3.870 per lembar. Sebelumnya, BBRI ditutup di Rp3.900 pada perdagangan Senin (8/9/2025). Dengan kapitalisasi pasar mencapai Rp582 triliun, BBRI tetap menjadi salah satu saham yang menarik perhatian investor di tengah dinamika pasar.

Disclaimer: Artikel ini bersifat informatif, tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. (**/hm16)

REPORTER:

BERITA TERPOPULER

BERITA PILIHAN