Tuesday, September 9, 2025
home_banner_first
EKONOMI

Dolar AS Merosot ke Level Terendah 7 Minggu, Pasar Tunggu Revisi Data Ketenagakerjaan

journalist-avatar-top
Selasa, 9 September 2025 14.25
dolar_as_merosot_ke_level_terendah_7_minggu_pasar_tunggu_revisi_data_ketenagakerjaan

Ilustrasi, Dolar AS. (foto:ferry/reuters/mistar)

news_banner

Pematangsiantar, MISTAR.ID

Nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) merosot ke level terendah dalam hampir tujuh minggu pada Selasa (9/9/2025). Pelemahan ini terjadi di tengah kekhawatiran investor terhadap revisi data ketenagakerjaan AS yang diperkirakan menunjukkan kondisi pasar tenaga kerja lebih lemah dari perkiraan sebelumnya.

Indeks dolar AS turun hingga menyentuh 97,344 di perdagangan Asia, posisi terendah sejak 24 Juli. Revisi data tersebut mencakup periode April 2024 hingga Maret 2025, dengan potensi revisi ke bawah sebanyak 800.000 pekerjaan. Jika benar, hal ini dapat memperkuat ekspektasi penurunan suku bunga yang lebih agresif oleh Federal Reserve (The Fed).

“Angka-angka pekerjaan semakin memburuk pada tingkat yang berat,” kata Alex Hill, direktur pelaksana di Electus Financial di Auckland. “Itu diterjemahkan ke dalam dolar AS yang lebih lemah secara perlahan, tetapi kami berharap itu akan berakselerasi.” ujarnya lebih lanjut dikutip dari Reuters.

Tekanan Politik dan Risiko Fiskal

Situasi ini juga dibayangi tekanan politik. Penasihat mantan Presiden AS Donald Trump dikabarkan tengah menyiapkan laporan mengenai dugaan kelemahan Biro Statistik Tenaga Kerja (BLS). Beberapa pekan lalu, Trump memecat Komisaris BLS Erika McEntarfer dengan tuduhan tanpa bukti bahwa data ketenagakerjaan dimanipulasi.

Investor obligasi memperingatkan bahwa pasar berpotensi meremehkan risiko fiskal jangka panjang, terutama di tengah meningkatnya tekanan Gedung Putih agar The Fed segera memangkas suku bunga.

Berdasarkan alat FedWatch CME Group, peluang penurunan suku bunga 25 basis poin pada pertemuan September mencapai 89,4%, sementara probabilitas pemangkasan 50 basis poin sebesar 10,6%.

Pergerakan Emas dan Mata Uang Global

Harga emas stabil mendekati rekor tertinggi, naik tipis 0,1% menjadi US$3.636,58 per ons. Sementara itu, euro naik ke US$1,1774, mendekati level tertinggi sejak 28 Juli. Namun, apresiasi euro dibatasi oleh krisis politik di Prancis setelah parlemen menjatuhkan pemerintah terkait rencana pengendalian utang nasional.

Yen Jepang menguat 0,2% ke posisi 147,22 per dolar, usai Perdana Menteri Shigeru Ishiba mengundurkan diri pada Senin. Spekulasi kini mengarah pada siapa yang akan menggantikannya.

Dolar Australia menguat 0,1% ke US$0,6598, sedangkan dolar Selandia Baru (kiwi) naik 0,1% ke US$0,5943. Yuan lepas pantai relatif stabil di 7,1212 per dolar, dan poundsterling Inggris menguat 0,1% ke US$1,3556.

Ke depan, pasar akan menunggu keputusan kebijakan Bank Sentral Eropa (ECB) pada Kamis, yang secara luas diperkirakan tetap mempertahankan suku bunga. (*)

REPORTER:

BERITA TERPOPULER

BERITA PILIHAN