Monday, September 8, 2025
home_banner_first
EDUKASI

Menag Sebut Ada Empat Kriteria Seorang Guru Profesional, Apa Saja?

journalist-avatar-top
Senin, 8 September 2025 14.43
menag_sebut_ada_empat_kriteria_seorang_guru_profesional_apa_saja

Sejumlah guru agama saat mengikuti PPG Dalam Jabatan (Daljab) Batch 3 tahun 2025 secara hybrid. (Foto: Dokumentasi Humas Menag/Mistar)

news_banner

Medan, MISTAR.ID

Menteri Agama (Menag), Prof. Nasaruddin Umar, menegaskan ada empat kriteria penting yang harus dimiliki seorang guru profesional.

Menurutnya, seorang guru harus mampu belajar bagaimana belajar (learning how to learn), belajar bagaimana mengajar (learning how to teach), mengajar bagaimana belajar (teaching how to learn), dan mengajar bagaimana mengajar (teaching how to teach).

Penegasan itu ia sampaikan saat membuka Pendidikan Profesi Guru (PPG) Dalam Jabatan (Daljab) Batch 3 tahun 2025 secara hybrid.

Nasaruddin menyebut, lonjakan jumlah peserta hingga 700 persen dibanding tahun sebelumnya menunjukkan keseriusan Kemenag dalam menghadirkan guru yang profesional, berintegritas, dan siap menjadi teladan generasi bangsa.

Di Sumatera Utara, sebanyak 6.071 guru tercatat mengikuti PPG Daljab Batch 3. Para guru ini berasal dari latar belakang yang berbeda, mulai dari guru madrasah, guru agama Islam, Kristen, Katolik, Hindu, hingga Buddha.

Menag menilai capaian ini sebagai tonggak monumental sekaligus investasi strategis negara untuk pembangunan sumber daya manusia.

“Tahun ini kita mengalokasikan dana sebesar Rp165 miliar untuk PPG. Angka ini tidak kecil di tengah situasi efisiensi, tetapi ini investasi strategis, karena kunci pembangunan bangsa ada pada pendidikan, dan pendidikan ada pada guru,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Mistar, Senin (8/9/2025).

Sementara itu, Plt. Kabag TU/Kabid Pendidikan Agama dan Keagamaan Islam Kanwil Kemenag Sumut, Dr. H. Muksin Batubara, mengingatkan agar PPG tidak dipandang sekadar syarat administratif.

“Metodologi lebih penting daripada materi. Lalu, guru itu lebih penting daripada metodologi, dan jiwa guru lebih penting daripada guru itu sendiri,” ucapnya.

Ia menekankan bahwa guru yang memiliki jiwa profesional dan pesan moral kuat bagi para siswa harus terbentuk melalui PPG ini. (susan/hm25)


REPORTER: