Warga di Pantai Labu Diajak untuk Melestarikan dan Menjaga Budaya Jawa

Kesenian tradisional Kuda Kepang salah satu budaya Jawa yang terus dikenalkan kepada generasi muda di Pantai Labu. (Foto: Dokumentasi warga/Mistar)
Deli Serdang, MISTAR.ID
Budaya Jawa di Kecamatan Pantai Labu, Kabupaten Deli Serdang, saat ini mulai tergerus perkembangan zaman, khususnya kesenian Kuda Kepang, yang kini kurang mendapat perhatian masyarakat.
Hal itu disampaikan Kepala Desa Perkebunan Ramunia, Ngadino, Rabu (3/9/2025). Ia menegaskan, bila tidak dijaga, budaya leluhur itu dikhawatirkan bisa hilang.
“Untuk itu, kami menghadirkan kesenian Kuda Kepang di halaman Kantor Desa Perkebunan Ramunia pada Minggu (31/8/2025) lalu. Kegiatan ini dihadiri sejumlah tokoh adat Jawa dan masyarakat sekitar, dengan harapan budaya ini tidak hilang dan kembali dikenal masyarakat Pantai Labu,” ujarnya.
Menurut Ngadino, kesenian Kuda Kepang dikenal sebagai tarian tradisional Jawa yang sarat nilai sejarah, spiritual, sekaligus mengajarkan kebersamaan. “Melalui kegiatan seperti ini, masyarakat diingatkan bahwa menjaga budaya berarti merawat identitas bangsa,” katanya.
Sebagai bagian dari organisasi Puja Kesuma (Putra Jawa Kelahiran Sumatera), Ngadino menilai upaya pelestarian budaya adalah tanggung jawab bersama, bukan hanya sebatas hiburan. Ia berharap kegiatan ini menjadi awal kebangkitan seni tradisi di Pantai Labu.
“Harapan kami, budaya Jawa dapat kembali hidup dan berkembang di tengah masyarakat. Generasi muda diharapkan tidak hanya menonton, tetapi juga ikut belajar dan melestarikan kesenian ini,” tuturnya.
Ditambahkannya, Sanggar Jaran Kepang Keramat Udo pimpinan Mbah Susanto Noto turut memeriahkan kegiatan dengan berbagai atraksi seni budaya, mulai dari tari hingga permainan tradisional, yang mendapat antusiasme penonton. (sembiring/hm25)