Tradisi Memindahkan Rumah Panggung di Langkat Cerminkan Kebersamaan Warga

Warga Desa Padang Tualang, Kabupaten Langkat, menggeser rumah panggung milik Nawawi. (foto:endang/mistar)
Langkat, MISTAR.ID
Indonesia kaya akan budaya yang sarat nilai kearifan lokal. Salah satunya adalah tradisi memindahkan rumah adat panggung, yang hingga kini masih dilestarikan di Desa Padang Tualang, Kecamatan Padang Tualang, Kabupaten Langkat.
Sejak Jumat (18/7/2025) pagi, puluhan warga berkumpul di rumah Nawawi, pemilik rumah panggung kayu khas Melayu yang sudah berdiri puluhan tahun.
Tradisi unik ini dilakukan secara gotong royong. Kaum lelaki membawa tongkat kayu untuk menggeser rumah. Sementara kaum perempuan menunggu di lokasi baru, sambil memasak hidangan bersama.
Rumah Nawawi yang berada di Dusun 3 Paya Remis mulai digeser sejauh 20 meter dari lokasi semula. Penggeseran ini dilakukan tanpa mengeluarkan isi rumah. Bobot bangunan diperkirakan mencapai beberapa ton, sehingga proses harus dilakukan dengan hati-hati.
Sebelumnya, warga memasang kuda-kuda dan roda di bawah tiang pondasi rumah menggunakan alat pengungkit sederhana. Hal ini untuk menjaga agar bangunan tetap stabil saat digeser.
Menurut warga setempat, Hang Tuah, tradisi ini sudah dilakukan secara turun-temurun.
“Di sini banyak rumah adat panggung dari kayu, peninggalan orang tua kami. Kalau ada yang mau membangun rumah baru di lahan yang sama, biasanya rumah lama digeser,” ujarnya.
Selain bentuk kearifan lokal, tradisi ini juga mencerminkan semangat kebersamaan dan gotong royong. Setelah rumah selesai dipindahkan, warga biasanya mengadakan doa bersama dan acara syukuran, seperti pembacaan Barzanji, sebagai bentuk rasa syukur.
Tradisi memindahkan rumah bukan sekadar memindahkan bangunan, tetapi juga sarana mempererat silaturahmi antarwarga dan melestarikan nilai-nilai budaya. (endang/hm16)