Pemkab Pakpak Bharat Ingin Tiru Pagelaran Seni Budaya Daerah Asahan

Penampilan etnis Pakpak Bharat pada pawai devile di PSBD Asahan. (foto: Perdana/Mistar)
Asahan, MISTAR.ID
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pakpak Bharat memberikan apresiasi tinggi terhadap pelaksanaan Pagelaran Seni Budaya Daerah (PSBD) ke-6 Kabupaten Asahan tahun 2025.
Bagi mereka, acara ini bukan sekadar ajang pamer budaya, melainkan simbol kuat dari persatuan dalam keberagaman yang layak dijadikan contoh bagi daerah lain di Sumatera Utara, termasuk Pakpak Bharat sendiri.
Ketua Etnis Pakpak Kabupaten Asahan, Salman Brutu, juga menyampaikan rasa bangganya karena budaya Pakpak mendapat tempat di PSBD tahun ini.
Ia berterima kasih kepada Pemkab Asahan yang telah memberikan kesempatan bagi etnisnya untuk tampil dan memperkenalkan kekayaan seni serta adat Pakpak di hadapan ribuan pengunjung.
“Kami berterima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Asahan, terutama kepada Bupati dan Wakil Bupati yang terus memberi ruang kepada kami untuk melestarikan budaya Pakpak di Asahan. Kehadiran Pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat di sini juga menjadi bentuk dukungan yang sangat berarti bagi kami,” katanya, Jumat (10/10/2025).
Kegiatan PSBD yang berlangsung meriah sejak awal Oktober ini dihadiri langsung oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Pakpak Bharat, Jalan Brutu, bersama sejumlah tokoh masyarakat dan perwakilan Etnis Pakpak. Kehadiran mereka di tengah masyarakat Asahan menjadi bukti nyata hubungan persaudaraan antardaerah yang terjalin lewat jalur kebudayaan.
Dalam kesempatan itu, Jalan Brutu menyampaikan kekagumannya terhadap keberhasilan Pemerintah Kabupaten Asahan dalam menyatukan berbagai etnis dalam satu panggung besar yang harmonis.
“Kami sangat kagum dengan PSBD Asahan. Pemerintah daerah mampu menghadirkan 14 etnis berbeda dalam satu acara yang berjalan begitu rapi dan penuh makna. Bahkan setiap etnis memiliki rumah adatnya sendiri di arena kegiatan. Ini luar biasa dan layak ditiru,” ujar Jalan Brutu saat ditemui di arena PSBD.
Menurutnya, keberhasilan Asahan menggelar kegiatan sebesar ini menjadi inspirasi bagi Pemkab Pakpak Bharat untuk mengembangkan kegiatan serupa di daerahnya. Ia menilai, melalui kegiatan budaya yang inklusif seperti PSBD, masyarakat dapat semakin memahami nilai-nilai kebersamaan, toleransi, serta menghargai warisan budaya daerah.
“Kami ingin belajar dari PSBD ini. Pagelaran seperti ini sangat efektif memperkuat identitas budaya sekaligus mempererat hubungan sosial antarwarga yang berbeda latar belakang,” tuturnya.
Menurutnya, Asahan telah memberi teladan bahwa budaya adalah perekat yang paling kuat dalam membangun daerah. Pagelaran Seni Budaya Daerah (PSBD) Asahan memang dikenal sebagai panggung besar persaudaraan antar 14 etnis, mulai dari Batak, Melayu, Jawa, Mandailing, Nias, Minang, Tionghoa, hingga Pakpak. Setiap etnis mendapat kesempatan menampilkan seni, tarian, dan adat istiadat yang menjadi identitas mereka.
Bagi Pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat, ajang seperti PSBD ini merupakan model ideal pembangunan kebudayaan daerah yang tidak hanya menonjolkan kesenian, tetapi juga memperkuat kohesi sosial dan semangat gotong royong antar masyarakat.
Dengan kekaguman dan niat baik yang disampaikan, bukan tidak mungkin ke depan Pagelaran Budaya Pakpak Bharat akan lahir dengan konsep serupa, terinspirasi dari keberhasilan Asahan dalam merawat dan merayakan keberagaman melalui PSBD.
BERITA TERPOPULER









