Ditegur soal Netralitas Pilkada, Perangkat Desa Aniaya Warga di Simalungun
Ditegur Soal Netralitas Pilkada Perangkat Desa Aniaya Warga Di Simalungun
Simalungun, MISTAR.ID
Seorang warga Nagori Pokkan Baru, Kabupaten Simalungun, bernama Fushen Gultom, diduga mengalami penganiayaan oleh perangkat desa setempat hingga mengalami luka parah di bagian kepala. Insiden tersebut terjadi pada Sabtu (9/11/24) malam, di depan rumah korban.
Menurut keterangan Fushen, penganiayaan ini bermula ketika ia menegur Ketua Mujana Nagori Pokkan Baru, berinisial RS, agar bersikap netral dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) Simalungun 2024. Namun, teguran itu justru berujung pada tindakan kekerasan.
“Ku ingatkan dia supaya tidak berpihak. Setelah itu aku pulang, tapi ternyata diikuti dari belakang. Pas berhenti di depan rumah, aku langsung dipukul dari belakang hingga pingsan, kepala bocor,” ujar Fushen saat dihubungi mistar.id, Minggu (10/11).
Baca juga: Orang Tua Korban Desak Polsek Tangkap 12 Pelaku Penganiayaan di Medang Deras
Dugaan keberpihakan RS pada salah satu pasangan calon kepala daerah nomor urut 01 yang merupakan incumbent diduga menjadi pemicu konflik. Pelaku yang mengikuti korban hingga ke depan rumahnya, langsung mendorong dan memukul hingga korban tak sadarkan diri.
“Awalnya kami cerita-cerita di warung di Mariah Jambu, lalu pak Sinaga ini datang dan membahas 01 dan 02. Kuingatkan supaya tidak membahas politik. Kejadiannya di depan rumah, sekitar jam 11.30 WIB. Saat diantar teman naik sepeda motor, tiba-tiba dia (pelaku) muncul dari belakang, mendorong, dan langsung memukul hingga aku pingsan,” terangnya.
Akibat kejadian itu, Fushen mengalami luka serius di bagian kepala dan segera dilarikan ke Rumah Sakit Balimbingan untuk mendapat perawatan. Hingga berita ini dikirim ke redaksi, korban masih menjalani perawatan intensif.
Dia menambahkan, sang istri akan segera melaporkan kejadian ini kepada pihak kepolisian untuk penanganan lebih lanjut.
Baca juga: Polisi Belum Tetapkan Tersangka Penganiayaan Tewaskan IRT di Simalungun
“Saya masih dirawat di rumah sakit. Istri saya akan membuat laporan ke polisi hari ini,” tutupnya.
Dilihat dari foto profil WhatsApp milik korban, Fushen merupakan simpatisan Paslon 02. Insiden ini menjadi daftar kekerasan yang muncul seiring dengan ketegangan politik jelang Pilkada Simalungun 2024. (indra/hm20)
PREVIOUS ARTICLE
Kemenkes Keluarkan 2 Surat Edaran Terkait DBD