Saturday, April 26, 2025
home_banner_first
MEDAN

Wagub Surya Tekankan Pentingnya Produksi Pangan Lokal di Sumut

journalist-avatar-top
Jumat, 25 April 2025 16.17
wagub_surya_tekankan_pentingnya_produksi_pangan_lokal_di_sumut

Wakil Gubernur Sumut, Surya. (f:iqbal/mistar)

news_banner

Medan, MISTAR.ID

Wakil Gubernur (Wagub) Sumatera Utara (Sumut), Surya menyerukan pentingnya peningkatan produksi pangan lokal guna kemandirian pangan suatu daerah khususnya di Sumut.

Surya mengatakan salah satu langkah untuk mendorong hal tersebut yakni telah dilakukannya Rapat Koordinasi (Rakor) Tim Pengendalian Inflasi Pusat-Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPIP-TPID) dan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) Wilayah Sumatera Tahun 2025 pada, Kamis (24/4/2025).

“Kemarin sudah dilakukan Rakor, Wilayah Sumatera dikenal memiliki potensi surplus neraca pangan. Namun, tantangan dalam distribusi dan kesenjangan antar-wilayah masih perlu kita tangani bersama," ujarnya, Jumat (25/4/2024).

Menurut Surya, produksi pangan lokal dapat mengurangi ketergantungan pasokan dari luar Sumut.

"Disisi lain masih terdapat komoditas pangan yang bergantung pada pasokan dari luar, terutama pulau Jawa. Makanya peningkatan produksi pangan lokal menjadi sangat penting demi kemandirian pangan, khususnya di Sumatera Utara,” ucapnya.

Surya mengatakan sesuai arahan Gubernur Sumut Bobby Nasution, Pemerintah Provinsi (Pemprov) mendorong peningkatan produksi komoditas utama seperti beras, hortikultura dan sayuran.

"TPID Sumut secara konsisten terus mendorong peningkatan produksi komoditas utama seperti beras, hortikultura dan sayuran. Begitu juga harga dan ketersediaan pasokan agar tetap terjangkau masyarakat dengan tetap memperhatikan kesejahteraan petani," tuturnya.

Mantan Bupati Asahan itu pun juga menyampaikan realisasi inflasi Sumut pada Maret 2025 tercatat sebesar 0,68% (month-to-month), lebih rendah dari inflasi nasional yang mencapai 1,65 % (month-to-month).

"Kemudian Secara tahunan, inflasi Sumut menjadi 0,69 % (year-on-year), dan secara kumulatif (Januari-Maret) sebesar 0,11 % (year-to-date). Ini menunjukkan bahwa upaya pengendalian inflasi di Sumut memasuki tren positif,” katanya.

Wagub mengatakan penurunan inflasi tersebut didorong oleh stabilitas harga komoditas hortikultura, sayuran, minyak goreng, bawang merah dan cabai rawit melalui sinergi TPID dengan distributor dan produsen.

“Kami terus mendorong program-program inovatif seperti tumpang sari sawit-jagung. Kemudian penguatan hilirisasi pangan, serta kerja sama antar daerah untuk mengoptimalkan distribusi antara daerah surplus dan defisit pangan,” ucapnya. (iqbal/hm18)

REPORTER:

RELATED ARTICLES