Monday, April 7, 2025
home_banner_first
EKONOMI

Industri Mebel Indonesia Dibayangi PHK Akibat Tarif Impor Trump

journalist-avatar-top
Minggu, 6 April 2025 20.35
industri_mebel_indonesia_dibayangi_phk_akibat_tarif_impor_trump

Ilustrasi industri mebel. (f: ist/mistar)

news_banner

Jakarta, MISTAR.ID

Asosiasi Mebel dan Kerajinan Indonesia (Asmindo) mengungkapkan dampak penerapan tarif impor resiprokal sebesar 32 persen dari Amerika Serikat (AS).

Asmindo mencatat bahwa AS menyumbang 60 persen dari total nilai ekspor mebel Indonesia yang mencapai USD 2,2 miliar.

Dengan adanya tarif impor baru ini, Ketua Umum Asmindo, Dedy Rochimat, memprediksi produk mebel Indonesia akan mengalami penurunan daya saing di pasar Amerika.

"Penurunan utilitas pada ujungnya akan berdampak pada pengurangan tenaga kerja," kata Dedy dalam keterangan resminya, Minggu (6/4/2025).

Dedy menjelaskan bahwa industri mebel termasuk sektor padat karya yang selama ini menyerap banyak tenaga kerja. Oleh karena itu, di tengah situasi perang dagang ini, ia mendesak pemerintah untuk segera mengambil keputusan bijak.

Jika pemerintah tidak segera mengumumkan kebijakan untuk merespons tarif impor yang diterapkan oleh Presiden Donald Trump, maka pelaku usaha dan pekerja di industri mebel akan terus berada dalam situasi yang tidak pasti.

Ia juga merekomendasikan agar pemerintah menyesuaikan tarif impor produk dari AS.

"Jika perlu, pemerintah Indonesia memberikan tarif masuk 0 persen untuk produk manufaktur dari AS, karena kami yakin produk dalam negeri tetap bisa bersaing dengan produk impor dari Amerika," katanya.

Selain itu, Dedy meminta pemerintah untuk mengoptimalkan akses pasar mancanegara di luar AS, seperti Uni Eropa.

Hal ini dianggap penting untuk memperkuat diplomasi ekonomi, terutama ketika hambatan ekspor muncul di suatu wilayah, seperti yang sedang terjadi di AS saat ini. Untuk menjaga kinerja industri mebel, Dedy berharap pemerintah juga dapat menciptakan iklim investasi yang kondusif di dalam negeri.

"Pentingnya tata kelola perizinan investasi yang ramah bagi investor, sehingga dapat mendorong pertumbuhan investasi pada industri yang mampu menghasilkan produk berdaya saing melalui penguasaan teknologi," tuturnya.

Ia menegaskan bahwa dengan produk mebel yang berkualitas, Indonesia dapat menguasai pasar domestik dan tetap bersaing di pasar internasional.

Sebelumnya, Gedung Putih mengumumkan bahwa Presiden Trump mengeluarkan kebijakan tarif timbal balik untuk memperkuat posisi ekonomi internasional dan melindungi pekerja domestik di AS.

"Hari ini, Presiden Donald Trump mengumumkan bahwa perdagangan dan praktik ekonomi asing telah menciptakan darurat nasional," demikian tertulis dalam lembar fakta Gedung Putih yang dipublikasikan di laman whitehouse.gov pada 2 April 2025.

Beberapa negara termasuk Indonesia, dianggap telah memanfaatkan AS secara tidak adil dalam perdagangan internasional. Kondisi ini menjadi alasan bagi Trump untuk menerapkan tarif impor baru bagi barang-barang yang akan masuk ke AS. Laman Gedung Putih juga mengumumkan bahwa tarif Trump akan diberlakukan dalam dua tahap.

Pada tahap pertama, tarif 10 persen untuk semua negara mulai berlaku pada Sabtu, 5 April 2025, pukul 00.01 waktu AS atau Eastern Daylight Time (EDT), yang bersamaan dengan Sabtu, 5 April 2025, pukul 11.01 WIB di Indonesia.

Setelah itu, tarif khusus yang berlaku untuk beberapa negara, termasuk Indonesia, akan diberlakukan mulai Rabu, 9 April 2025 sekitar pukul 11.01 WIB. (mtr/hm24)

REPORTER: