Toba, MISTAR.ID

Kondisi pariwisata di Kabupaten Toba mengalami penurunan signifikan. Selain jumlah kunjungan wisatawan yang merosot, daya beli pengunjung pun terbilang sangat rendah. Kebanyakan wisatawan yang datang hanya menikmati suasana pantai Danau Toba tanpa berbelanja atau menggunakan fasilitas yang tersedia.

Hal itu disampaikan Herbet Napitupulu, pengelola Pantai Pasir Putih di Desa Parparean, Kecamatan Porsea. Menurutnya, tingkat kunjungan wisatawan sepanjang tahun 2025 menurun drastis dibandingkan beberapa tahun sebelumnya.

“Memang saat hari Minggu ada sedikit peningkatan karena surutnya air Danau Toba, tapi daya beli mereka sangat minim. Banyak pengunjung hanya duduk sebentar, paling lama setengah jam, lalu pergi tanpa memesan makanan atau membeli apa pun,” ujar Herbet, Sabtu (18/10/2025).

Herbet berharap kondisi ini bisa membaik menjelang akhir tahun 2025. Ia optimis libur panjang dan momen perayaan hari besar keagamaan dapat kembali menggairahkan sektor wisata lokal, khususnya di Pantai Pasir Putih Parparean.

“Kalau kunjungan meningkat, otomatis ekonomi juga bangkit. Harapannya, wisatawan tidak hanya datang melihat danau, tapi juga menikmati kuliner dan membeli souvenir yang kami jajakan,” katanya.

Ia juga menyoroti kondisi infrastruktur yang turut memengaruhi kenyamanan wisatawan. Menurutnya, akses jalan menuju lokasi wisata masih banyak yang rusak dan berlubang, terutama di musim hujan yang menyebabkan jalanan menjadi becek dan tergenang air.

“Jalan ke Pantai Pasir Putih terlihat kumuh. Saat hujan, lubang-lubang di jalan jadi kubangan air. Ini membuat wisatawan enggan berlama-lama karena tidak nyaman,” keluhnya.

Herbet berharap Pemerintah Kabupaten Toba segera memperbaiki akses jalan menuju kawasan wisata demi memberikan kenyamanan pengunjung dan meningkatkan daya saing pariwisata lokal. (hm27)