Taput, MISTAR.ID

Dugaan penyerobotan tanah milik Herbert Sianipar di Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) Desa Pohan Tonga, Kecamatan Siborongborong, Kabupaten Tapanuli Utara (Taput) semakin memanas.

Pemilik tanah akan segera menyampaikan surat keberatan ke Badan Pertanahan Nasional (BPN) Taput dan terduga penyerobot lahan, sesuai yang tertuang atas nama dalam sertifikat kepemilikan.

“Segera akan disurati BPN dan terduga penyerobot lahan atas keberatan kita saat munculnya sertifikat kepemilikan. Surat keberatan ini merupakan suatu persyaratan agar kita mengajukan gugatan ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Medan. Bahkan segala bukti kepemilikan dan saksi sudah kita siapkan, jika lahan itu milik klien kami,” ujar Lumban Sianipar selaku kuasa hukum Herbet, Selasa (29/4/2025).

Pihaknya juga berharap pada Pemkab Taput agar Persetujuan Bangunan Gedung (PBG) milik Hara Sihombing tidak diberikan dan diterbitkan, dengan tujuan jangan timbul masalah baru di kemudian hari.

“Terjadi dugaan penyerobotan lahan karena adanya kekuasaan di dalam pemerintahan desa, sehingga dengan sewenang-wenang menggunakan hak tanpa mempertimbangkan dampaknya,” kata Lumban.

Adanya bangunan di atas lahan Herbert tanpa ada PBG, dinas terkait sudah turun ke lokasi. Bahkan sudah berkomunikasi dengan pemilik bangunan. Hal ini dikatakan Wakil Bupati, Deni Parlindungan Lumbantoruan.

Kepala Bidang (Kabid) Cipta Karya Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Perkim) Kabupaten Taput, Gotwin Siallagan, menuturkan pihaknya akan melakukan sidang atas permohonan PBG tersebut.

“Dari sidang itu, kami dapat membuat rekomendasi dan perhitungan nilai retribusi. Yang jelas pengajuan gambar dari pemilik tidak sesuai dengan bangunan di lapangan,” ujarnya. (fernando/hm16)