Takut Kehabisan Kuota, Orang Tua di Asahan Berebut Daftar Anak ke MIN 3 Negeri Favorit


Kesibukan orang tua mendaftar ulang anaknya ke Madrasah Negeri. (f:Ist/ mistar)
Asahan, MISTAR.ID
Kekhawatiran akan terbatasnya kuota membuat para orang tua di Kabupaten Asahan berbondong-bondong mendaftarkan anak-anak mereka ke madrasah negeri favorit sejak awal masa Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2025/2026.
Salah satu yang paling diserbu adalah Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 3 Asahan, yang dikenal sebagai lembaga pendidikan dasar unggulan di wilayah tersebut.
Pantauan Mistar, Kamis (8/5/2025), memperlihatkan antrean orang tua yang datang silih berganti selama sepekan terakhir, dengan membawa kelengkapan dokumen untuk proses verifikasi administrasi.
Tohiruddin Hasibuan, Kepala MIN 3 Asahan, menjelaskan bahwa verifikasi berkas sangat penting untuk mencocokkan data yang sebelumnya diinput secara daring oleh para orang tua.
“Dengan memverifikasi berkas yang dibawa oleh orang tua, pihak sekolah dapat memastikan bahwa informasi yang tercatat sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Hal ini penting untuk kelancaran proses administrasi dan pengelolaan data siswa ,” jelas Tohiruddin.
Sementara itu, Ketua Panitia PPDB Rahmayani mengungkapkan bahwa sebanyak 56 calon siswa telah mengikuti proses seleksi administratif dan seluruhnya dinyatakan lulus. Dari jumlah tersebut, terdapat 31 siswa perempuan dan 25 laki-laki, yang akan dibagi dalam dua rombongan belajar sesuai daya tampung.
“Alhamdulillah, antusiasme para orang tua sangat tinggi. Semua peserta yang mendaftar telah melalui proses seleksi administratif dengan baik,” ujar Rahmayani.
Untuk meningkatkan efisiensi dan ketepatan pengumpulan data, panitia PPDB menggunakan sistem barcode yang mengarahkan orang tua ke formulir online berbasis Google Form.
Langkah ini tidak hanya mempermudah proses, tapi juga mendukung madrasah dalam mengurangi penggunaan kertas dan menjaga lingkungan.
Salah satu orang tua calon siswa, Rita usia 30 tahun, mengaku sengaja datang lebih awal agar anaknya mendapat tempat di sekolah favorit tersebut.
“Saya memang sengaja datang lebih awal, takut kuotanya habis,” ujarnya, sembari juga mengapresiasi sistem daftar yang kini lebih modern dan efisien. (perdana/hm17)