Thursday, August 14, 2025
home_banner_first
SUMUT

RS Metta Medika Sibolga Tawarkan Berdamai Rp10 Juta, Keluarga Korban Dugaan Malapraktik Merasa Dihina

journalist-avatar-top
Kamis, 14 Agustus 2025 15.57
rs_metta_medika_sibolga_tawarkan_berdamai_rp10_juta_keluarga_korban_dugaan_malapraktik_merasa_dihina

Keluarga korban didampingi pengacara, Irsan Tambunan saat melakukan mediasi dengan pihak RS Metta Medika Sibolga. (foto: Syaiful/mistar)

news_banner

Sibolga, MISTAR.ID

Pihak Rumah Sakit (RS) Metta Medika Sibolga menawarkan 'uang berdamai' sebesar Rp10 juta kepada keluarga korban dugaan malapraktik. Hal ini diungkapkan ayah korban, Manukkar Pasaribu, 33 tahun, warga Desa Masnauli, Kecamatan Sirandorung, Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng) setelah selesai melakukan mediasi dengan pihak RS Metta Medika Sibolga, Kamis (14/8/2025).

"Jadi itulah permintaan mereka, kami mau dikasih semacam uang perdamaian. Anak saya mau dibayar Rp10 juta, dan kasus ini selesai begitu saja. Kami tidak terima," ujar ayah korban didampingi keluarganya.

Keluarga berharap kepada Polres Sibolga untuk ikut membantu menyelesaikan persoalan ini, karena kasus ini sudah dilaporkan ke Polres Sibolga teregister Laporan Polisi Nomor : LP/B/112/VII/2025/SPKT/POLRES SIBOLGA/POLDA SUMATERA UTARA tertanggal 13 Juli 2025 tentang Dugaan Tindak Pidana Kejahatan Tenaga Kesehatan, pasal 440 Undang-undang Nomor 17 Tahun 2023.

"Pihak Polres tolong kami dibantu, masyarakat Tapteng dan Kota Sibolga tolong kami dibantu menyelesaikan masalah ini, untuk keadilan bagi anak saya. Karena persoalan ini sudah berjalan lebih dua bulan," kata Manukkar.

Bou korban, Nurhayati Pasaribu, 37 tahun menambahkan tawaran tersebut merupakan penghinaan bagi keluarga Pasaribu.

"Tawaran Rp10 juta itu termasuk sudah menghina kami, keluarga Pasaribu. Anak kami diduga dijadikan malapraktik. Kami bawa ke sini (RS Metta Medika Sibolga) berobat berupaya untuk sehat, malah makin parah," ucapnya.

Keluarga korban juga menyampaikan agar masyarakat yang mau berobat ke RS Metta Medika Sibolga untuk berhati-hati.

"Karena, takutnya kita dibuat jadi bahan malapraktik di rumah sakit ini, seperti anak adik saya ini, kami bawa ke sini untuk operasi kecil (usus berlipat). Tapi setelah dioperasi, semua badannya tegang, tangannya bengkok, kakinya bengkok. Dan saat ini telah kami rujuk ke RS di Medan. Sampai di Medan sekarang, makin parah, tidak ada perkembangan sama sekali," tuturnya.

Keluarga korban menyebut hingga saat ini belum ada pertanggungjawaban dari pihak RS Metta Medika Sibolga.

"Jadi sejauh ini pun belum ada pertanggungjawaban dari pihak RS Metta Medika Sibolga. Kami tadi disuruh ke sini cuma mau dikasih uang perdamaian Rp10 juta, mungkin malapraktik lah. Kenapa dibikin seperti itu, dikasih uang Rp10 juta, sampai dimana lah uang itu pak," ucapnya.

Asisten Manager RS Metta Medika Sibolga, Sumiati Hutabarat saat dikonfirmasi Mistar melalui pesan WhatsApp, Kamis (14/8/2025) tidak memberikan keterangan apapun hingga berita ini diterbitkan. (Syaiful/hm18)

REPORTER:

BERITA TERPOPULER

BERITA PILIHAN