Kutipan Uang di SMP Negeri 1 Lubuk Pakam Dianggap Memberatkan Orang Tua Murid

SMP Negeri 1 Lubuk Pakam di Jalan Kartini. (Foto: Sembiring/mistar)
Deli Serdang, MISTAR.ID
Kutipan uang senilai Rp300.000 kepada siswa di SMP Negeri 1 Lubuk Pakam dianggap memberatkan orang tua murid. Sebelumnya, SMP Negeri 1 Lubuk Pakam mengutip uang perpisahan bagi murid yang akan menamatkan di sekolah tersebut sebesar Rp450.000 per murid.
Namun belakangan uang yang telah dikutip itu dikembalikan kepada siswa masing-masing sebesar Rp300.000. Sementara sisanya Rp150.000 tidak diberikan. Alasannya uang tersebut telah digunakan untuk panjar bus dan hotel menginap.
Wali murid, marga Siregar mengatakan selain kutipan uang perpisahan, pihak sekolah juga mengharuskan siswa baru setiap tahun ajaran baru membayar Rp50.000 per murid yang akan digunakan diantaranya untuk mengecat ruang kelas dan membeli kain gorden. Bahkan ada juga uang tabungan seribu perak per harinya dari setiap peserta didik di sekolah itu.
"Namanya saja uang tabungan, namun uang tersebut tidak pernah dikembalikan kepada para murid setelah sekian lama ditabung melainkan digunakan membeli alat tulis kantor (ATK) sekolah seperti spidol dan penghapus papan tulis," ujarnya, Rabu (20/8/2025).
Dikatakan orang tua murid lainnya, pernah juga para siswa diharuskan membeli lembaran kerja siswa (LKS) kepada rekanan yang ditunjuk pihak sekolah. Namun sekarang telah dihentikan pembelian LKS yang dinilai memberat para orang tua siswa.
Para orang tua siswa juga mengaku, anak mereka disuruh membeli baju seragam dan olahraga kepada pihak yang telah ditunjuk sekolah.
"Sudahlah harganya mahal, namun nol kualitas. Kainnya kayak saringan teh," ucap sejumlah orang tua yang minta namanya dirahasiakan.
Banyaknya kutipan di sekolah tersebut, lanjut para orang tua, jika ditotal-total setahunnya mereka mengeluarkan uang Rp3 juta untuk setiap murid. Dikonfirmasi hal ini, Kepala SMP Negeri 1 Lubuk Pakam, Elfian Lubis membantah. "Tidak benar itu," ucapnya. (Sembiring/hm18)