Kapal Pesiar Internasional Kembali Sandar di Pelabuhan Kuala Tanjung, Dorong Pariwisata Sumut

Kapal pesiar MV Star voyager saat memasuki pelabuhan Kuala Tanjung. (f:ist/mistar)
Medan, MISTAR.ID
Pelabuhan Kuala Tanjung di Kabupaten Batubara kembali menjadi tujuan kapal pesiar internasional.
Kapal berbendera Bahama, MV Star Voyager, bersandar pada Selasa (10/6/2025), menandai kedatangannya yang kelima selama periode pelayaran Mei–Juni 2025.
Kapal pesiar mewah yang dioperasikan Star Cruises ini memiliki panjang 261 meter dan melayani rute internasional yang menghubungkan Indonesia, Malaysia, dan Singapura.
Rangkaian kunjungan MV Star Voyager dimulai sejak pelayaran perdananya pada 29 Mei, kemudian dilanjutkan pada 1, 4, dan 7 Juni, serta terbaru pada 10 Juni 2025.
Sekretaris Perusahaan PT Prima Multi Terminal (PT PMT), Ritim Karo Sekali, saat ditemui di Belawan pada Rabu (11/6/2025), menyampaikan bahwa kunjungan ini menunjukkan peningkatan kepercayaan dari operator pelayaran internasional terhadap infrastruktur dan layanan di Pelabuhan Kuala Tanjung.
“Ini adalah jadwal sandar kelima dari lima pelayaran yang telah direncanakan. Momentum ini mencerminkan kepercayaan operator kapal pesiar internasional terhadap layanan kami. Lebih dari itu, ini adalah peluang strategis untuk mendorong pertumbuhan sektor pariwisata, baik di Kuala Tanjung maupun Sumatera Utara secara keseluruhan,” tutur Ritim.
Kehadiran MV Star Voyager tidak hanya berdampak pada sektor pelayaran dan pariwisata, tetapi juga memberikan kontribusi positif terhadap perekonomian lokal. PT PMT secara aktif memfasilitasi pameran produk UMKM setiap kali kapal pesiar bersandar.
Berbagai produk unggulan seperti kerajinan tangan, makanan khas daerah, dan minuman tradisional ditampilkan oleh belasan pelaku UMKM yang berasal dari Dekranasda Batubara, UMKM binaan Pelindo, serta para pelaku usaha dari daerah sekitar.
“Aktivitas sandar kapal pesiar ini tidak hanya memberi manfaat ekonomi langsung, tetapi juga membuka peluang promosi pariwisata lokal. Destinasi unggulan seperti Danau Toba dan kawasan wisata di Parapat mendapat perhatian lebih dari wisatawan internasional,” ujar Ritim.
Keberhasilan layanan terhadap MV Star Voyager diharapkan dapat memperkuat sinergi antara PT PMT dan Star Cruises, sekaligus membuka peluang kolaborasi yang lebih luas dengan para pelaku industri pariwisata lainnya. Hal ini bertujuan mendorong posisi Indonesia sebagai destinasi utama kapal pesiar di kawasan Asia Tenggara. (kamaluddin/hm27)