Tuesday, May 6, 2025
home_banner_first
SUMUT

Kadisdukcapil Nias Utara Bantah Ada Pelecehan pada Anak PKL di Kantornya

journalist-avatar-top
Selasa, 6 Mei 2025 17.10
kadisdukcapil_nias_utara_bantah_ada_pelecehan_pada_anak_pkl_di_kantornya

Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Kadisdukcapil) Kabupaten Nias Utara, IG. Krispinus Baeha. (f:asatu/misar)

news_banner

Nias Utara, MISTAR.ID

Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Kadisdukcapil) Kabupaten Nias Utara, IG. Krispinus Baeha membantah ada dugaan pelecehan yang dialami dua orang anak Praktek Kerja Lapangan (PKL) berinisial DPL, 17 tahun dan MTL, 17 tahun, di kantornya.

Ia mengakui telah mendengar masalah tersebut dari media dan media sosial.

"Saya sudah dengar dan kawan-kawan media sudah datang ke saya. Saya langsung panggil anak PKL dan kawan-kawan media untuk wawancara langsung di ruangan saya, ada juga yang memvideokan," kata Krispinus di ruang kerjanya, Selasa (6/5/2025).

Menurutnya, dari penjelasan kedua anak PKL pada media dan dibuktikan dengan rekaman video, tidak ada unsur paksaan dan Krispinus ada saat itu.

Saat ditanyakan kebenaran kabar sudah berdamai, Krispinus lagi-lagi membantah. "Saya tidak tahu dan siapa yang mendamaikan," ucapnya.

Untuk diketahui, dugaan pelecehan meremas dan memegang tangan dua anak PKL yang dilakukan Sekdis Dukcapil inisial LJH di Kantor Dukcapil, Nias Utara muncul di beberapa media online dan viral di media sosial.

Dari salah satu postingan di media sosial mengaku mantan Kabid di Dinas Dukcapil geram dan menduga ada korban lain.

Sementara itu, LJH yang dikonfirmasi wartawan melalui pesan WhatsApp mengenai dugaan pelecehan tersebut juga membantah.

"Itu tidak benar," tulisnya.

Terpisah, Tokoh Masyarakat di Nias Utara, Otorius Harefa menyoroti kasus ini dengan sangat kesal.

Menurutnya, itu sudah termasuk amoral dan traumatis berkepanjangan buat anak-anak PKL yang mengalami perbuatan tersebut.

"Ada kesepakatan atau berdamai, berarti dugaan pelecehan itu benar. Gak mungkin berdamai kalau tidak ada masalah," katanya. (asatu/hm25)

REPORTER:

RELATED ARTICLES