Asahan, MISTAR.ID

Upaya pencarian korban tenggelam di Sungai Silau, Kisaran Timur, Kabupaten Asahan, akhirnya membuahkan hasil. Jasad Fahri, warga Jalan Pelita, Kisaran, ditemukan dalam kondisi meninggal dunia oleh tim SAR gabungan pada Jumat pagi (5/7/2025), tiga hari setelah dinyatakan hilang.

Korban ditemukan sekitar empat kilometer dari lokasi awal kejadian. Ia mengapung dan tersangkut pada tumpukan kayu di aliran sungai. Proses evakuasi dilakukan oleh tim gabungan dari Basarnas Tanjungbalai-Asahan, BPBD Asahan, TNI, dan Polri yang sejak hari pertama melakukan penyisiran intensif.

“Korban ditemukan pada hari ketiga pencarian oleh tim SAR gabungan. Setelah dilakukan identifikasi, korban dipastikan adalah Fahri,” ungkap Ricky Harahap, Kepala Pos SAR Basarnas Tanjungbalai-Asahan.

Setelah dievakuasi, jenazah langsung dibawa ke RSUD Kisaran. Suasana haru menyelimuti ruang jenazah saat keluarga memastikan bahwa korban yang ditemukan adalah benar Muhammad Fahri. Tangis pun pecah melihat kondisi almarhum.

Insiden tragis ini berawal saat Reynanda Primta Ginting (26), staf Pidana Khusus Kejari Simalungun, hanyut di Sungai Silau pada Rabu (2/7/2025). Ia sedang menjalankan tugas penjemputan terhadap Kardiyanto, Kepala Desa Banjar Hulu, yang terlibat kasus dugaan korupsi di lokasi Kafe Pinggir Sungai (KPS), Kisaran Timur.

Saat Kardiyanto mencoba kabur dengan melompat ke sungai, Reynanda spontan mengejarnya dan berhasil menyelamatkannya ke tepian. Namun nahas, Reynanda justru terseret ke tengah arus deras. Fahri yang melihat kejadian itu ikut terjun untuk membantu, tapi keduanya malah tenggelam dan hilang.

Jenazah Reynanda lebih dulu ditemukan pada Kamis (4/7/2025), dan sehari setelahnya, giliran jasad Fahri yang ditemukan. Dengan demikian, seluruh korban telah ditemukan dan operasi pencarian resmi dihentikan. Kedua jenazah telah diserahkan kepada keluarga masing-masing untuk dimakamkan.(perdana/hm17)