Sunday, August 24, 2025
home_banner_first
SUMUT

Hari Jadi ke-80, Bupati Soroti Utang dan Minimnya PAD Tapteng

journalist-avatar-top
Minggu, 24 Agustus 2025 16.15
hari_jadi_ke80_bupati_soroti_utang_dan_minimnya_pad_tapteng

Bupati Tapteng, Masinton Pasaribu, didampingi Wakil Bupati Mahmud Efendi pada rapat paripurna istimewa DPRD memperingati Hari Jadi ke-80 Kabupaten Tapteng. (Foto: Feliks/Mistar)

news_banner

Tapteng, MISTAR.ID

Bupati Tapanuli Tengah (Tapteng), Masinton Pasaribu, menyoroti berbagai persoalan pembangunan daerah dalam rapat paripurna istimewa DPRD memperingati Hari Jadi ke-80 Kabupaten Tapteng, Minggu (24/8/2025).

Dalam pidatonya, Masinton mengungkap pembangunan Tapanuli Tengah masih tertatih, terbebani cicilan utang Rp70 miliar kepada PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) yang diwariskan dari bupati sebelumnya, dan bergantung pada suntikan pemerintah pusat.

“Setiap tahun kita masih harus membayar cicilan utang belasan miliar rupiah. Sementara PAD Tapteng masih di bawah Rp100 miliar,” katanya.

Ia menilai lemahnya pengelolaan potensi daerah membuat pendapatan asli daerah minim. Padahal, Tapteng memiliki sumber daya laut, perbukitan, dan hutan.

Namun, kekayaan laut selama bertahun-tahun dijarah praktik illegal fishing, sementara ribuan hektare hutan dirambah dan ditanami sawit tanpa memberi manfaat signifikan bagi daerah maupun masyarakat.

Masinton juga menyoroti perusahaan perkebunan sawit yang tidak menjalankan kewajiban kemitraan plasma. “Ironisnya, hal ini dibiarkan bertahun-tahun, bahkan ada yang sudah replanting,” katanya.

Selain itu, ia menilai pelayanan administrasi di Tapteng masih jauh dari memadai, termasuk pelayanan kependudukan dan penanganan kebersihan. “Pemkab berusia 80 tahun, tetapi belum mampu menghadirkan tempat pembuangan sampah di seluruh kecamatan,” ujarnya.

Masinton mengajak seluruh pejabat eksekutif dan legislatif untuk menjadikan momentum peringatan Hari Jadi ke-80 sebagai refleksi bersama. “Amanah jabatan harus diorientasikan sebesar-besarnya untuk kepentingan rakyat, bukan kepentingan pribadi dan kelompok,” tuturnya. (feliks/hm25)

REPORTER:

BERITA TERPOPULER

BERITA PILIHAN