Eks Karyawan Ungkap Dugaan Penguasaan Lahan HGU oleh Pihak Tak Berwenang

Lahan HGU PTPN1 yang diduga dikuasai pihak lain. (Foto: Sembiring/Mistar)
Deli Serdang, MISTAR.ID
Sejumlah lahan Hak Guna Usaha (HGU) milik PT Perkebunan Nusantara (PTPN) 1 Regional 1 (sebelumnya PTPN 2) yang masih berstatus aktif diduga dikuasai oleh pihak lain.
Pensiunan karyawan PTPN 2 yang selama ini aktif mengamati persoalan aset HGU, Zulkarnain Lubis mengatakan lemahnya pengawasan membuat penguasaan HGU oleh orang yang tidak berhak banyak terjadi.
“Banyak kasus penguasaan HGU tanpa hak yang dibiarkan begitu saja. Padahal Undang-undang Nomor 39 Tahun 2014 tentang Perkebunan, Pasal 28, jelas mengatur bahwa setiap orang yang menguasai atau memanfaatkan lahan HGU tanpa izin bisa dikenai sanksi,” ujar Zulkarnain, Kamis (28/8/2025).
Zulkarnain mencontohkan kasus lahan HGU Kebun Sei Semayang seluas 80 hektare di perbatasan Deli Serdang dan Kota Binjai.
Lahan tersebut sempat dikuasai seseorang berinisial ST. Pengadilan telah menjatuhkan vonis 1,6 tahun penjara kepada ST karena terbukti menguasai tanpa hak.
“Setelah putusan itu, seharusnya PTPN 1 Regional 1 segera mengambil alih kembali lahan tersebut. Tapi, kenyataannya mereka (pihak PTPN 1) hanya diam. Seolah menjadi penonton,” ucap Zulkarnain.
Di lokasi lain yang masih dalam areal HGU Sei Semayang, Kecamatan Binjai Selatan, sekitar 600 hektare lahan hingga kini masih dikuasai pihak lain tanpa kejelasan.
Kemudian, lapangan sepak bola di Dusun X Desa Sampali, Percut Sei Tuan, dengan luas sekitar 4.000 meter persegi juga sudah dipagari beton oleh orang lain.
“Padahal areal itu bagian dari HGU, bahkan sudah lama menjadi fasilitas masyarakat. Masak perusahaan negara kalah dengan preman,” ucapnya.
Zulkarnain berharap Direktur Aset Holding Perkebunan, Agung Setya Imam Effendi, segera mengevaluasi.
“Pak Agung, dengan latar belakangnya sebagai mantan Kapolda Sumatera Utara, tentu punya data tentang HGU yang dikuasai pihak tidak berhak. Kami harap beliau bisa mengevaluasi kinerja SEVP Aset PTPN 1 Regional 1,” tuturnya.
Pensiunan seperti Zulkarnain merasa prihatin melihat lemahnya pengelolaan aset negara di sektor perkebunan.
“Kalau tidak mampu menjaga, sebaiknya posisi itu diisi orang yang punya kemampuan dan komitmen,” ujarnya lagi.
Hingga berita ini diturunkan, pihak manajemen PTPN 1 Regional 1 belum memberikan keterangan resmi. (sembiring/hm20)