BPS Bocorkan Strategi Baru Agar Produksi Padi di Toba Meningkat


Kepala BPS Toba, Sabar Harianja. (f: nimrot/mistar)
Toba, MISTAR.ID
Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Toba memberikan saran agar para petani menerapkan sistem tanam padi berumur pendek. Artinya, petani tidak menerapkan pola tanam sekali setahun lagi.
Menanam padi dengan durasi 120 hari atau 75 hari dapat meningkatkan produksi panen, yang pada akhirnya bisa membuat petani sejahtera.
"Untuk meningkatkan produktivitas, petani harus menanam padi minimal dua kali setahun. Sebab, jika ingin meningkatkan kuantitas panen dengan menambah jumlah areal persawahan akan sangat sulit saat ini," ujar Kepala BPS Toba, Sabar Harianja kepada Mistar pada Jumat (9/5/2025).
Di seluruh Kabupaten Toba, ada tiga kecamatan yang menerapkan panen sekali setahun. Setelah selesai panen, petani mengubah sawah menjadi kolam ikan. Ketiga wilayah tersebut adalah Kecamatan Porsea, Bonatua Lunasi dan Siantar Narumonda.
"Ketiga kecamatan memang masih menerapkan pola tanam serentak agar tidak rentan terserang hama. Tapi, dua kecamatan lainnya, yaitu Kecamatan Tampahan dan Balige justru melakukan tanam tidak serentak," ujarnya.
Khusus di Kabupaten Toba, luas persawahan mencapai 16.000 hektar. Hasil panen padi sudah mencukupi kebutuhan pangan masyarakatnya.
"Di daerah lain, seperti di Kota Sibolga, mereka lebih memilih beras Balige. Meski harganya lebih mahal, tapi berkualitas. Maka untuk konsumsi kita surplus," ujarnya. (nimrot/hm20)
PREVIOUS ARTICLE
Dukung Program MBG, Proyek SPPG Polri di Sergai Siap Beroperasi