Kerap Dikucilkan, KPAD Sebut Pengidap HIV/AIDS Jangan Dijauhi


Ilustrasi pengidap HIV/AIDS. (f:ist/mistar)
Pematangsiantar, MISTAR.ID
Komisi Penanggulangan AIDS Daerah (KPAD) Pematangsiantar menyebut pengidap HIV/AIDS jangan dijauhi meskipun kerap dikucilkan.
Kepala Komisi Penanggulangan AIDS Daerah (KPAD) Pematangsiantar, Dedi Purwanto mengatakan stigma sebagian masyarakat terhadap penderita HIV/AIDS juga masih cenderung negatif.
"Kerap dianggap sebagai penyakit yang mudah menular melalui udara. Terlebih, saat ini penyakit tersebut belum ada obat. Penderita HIV/AIDS kerap dikucilkan dari pergaulan. Padahal, tindakan tersebut keliru. Ini alasan kenapa kita tak perlu menjauhi orang dengan HIV/AIDS," ujarnya kepada Mistar.id, Kamis (22/5/2025).
Dikatakannya, tidak semua orang mengetahui fakta tentang HIV/AIDS dengan tepat. "Sehingga hal itu akan mempengaruhi mereka dalam memandang penderita, seperti pemberian stigma negatif yang berlebihan," katanya.
Dedi menjelaskan penyakit HIV/AIDS tidak menular hanya dengan berjabat tangan, berpelukan, ataupun mengobrol dengan penderitanya. Akan tetapi, penyakit tersebut ditularkan melalui hubungan seksual, transfusi darah, jarum yang bergantian, proses persalinan atau dari ASI ibu.
"Banyak juga orang yang bertanya mengenai apakah boleh pinjam-meminjam barang dengan pengidap HIV/AIDS? Pada dasarnya, hal itu boleh dilakukan dan tidak menyebabkan penularan virus HIV," tuturnya.
Dedi menambahkan sebaiknya tetap memberikan dukungan kepada teman yang terkena HIV/AIDS. Selain itu, bisa mungkin menjadi teman bercerita para orang dengan HIV aktif (ODHA).
"Kita juga bisa mengajak dan mendampingi ODHA untuk ikut dalam komunitas ODHA agar tidak merasa sendiri dalam menghadapi kondisinya. Dilarang juga untuk mengucilkan dan menghakimi atas tindakan yang pernah dia lakukan dulu. Sangat penting bagi kita memiliki wawasan tentang HIV/AIDS agar kita juga tidak sembarangan memberikan stigma kalau ODHA itu mudah menularkan virusnya ke kita,” ucapnya.
Dedi meminta agar masyarakat dapat memberikan motivasi terhadap orang yang mengidap penyakit AIDS guna meningkatkan imunitas tubuh penderita penyakit tersebut.
"Support dari keluarga, sahabat, dan teman akan menyemangati penderita HIV/AIDS untuk menjalani pengobatan jangka panjang," tuturnya.
Meski berharap agar masyarakat tidak mengucilkan penderita penyakit AIDS, Dedi meminta agar seluruh masyarakat tetap mewaspadai terhadap bahaya penyakit HIV AIDS ini.
"Hingga saat ini belum ditemukan obat yang dapat menyembuhkan penyakit yang menyerang kekebalan tubuh manusia ini," ucapnya. (Abdi/hm18)
PREVIOUS ARTICLE
Sejumlah Desa di Simalungun Gencar Bentuk Koperasi Merah Putih