Pematangsiantar, MISTAR.ID

Selama dua pekan terakhir, harga sejumlah kebutuhan pokok di Pasar Horas tercatat relatif stabil. Meski demikian, beberapa komoditas mengalami fluktuasi, terutama cabai merah, telur ayam ras, dan kedelai impor.

Data dari Perusahaan Daerah Pasar Horas Jaya (PDPHJ) menunjukkan harga beras, minyak goreng, dan daging sapi masih berada pada level stabil sejak awal Juni 2025. Harga beras KKB, IR64 medium, dan SPHP Bulog masing-masing tercatat Rp15.300/kg, Rp14.500/kg, dan Rp13.000/kg.

Harga telur ayam ras sempat naik hingga Rp28.000/kg pada pertengahan bulan, sebelum turun kembali ke harga stabil Rp26.400/kg. Kenaikan ini diduga disebabkan oleh tingginya permintaan pasca libur panjang dan distribusi pakan ternak yang sempat tersendat.

Komoditas cabai merah keriting juga mengalami fluktuasi, sempat menembus Rp32.000/kg lalu turun ke kisaran Rp20.000–Rp24.000/kg. Sementara itu, cabai rawit hijau tetap stabil di harga Rp20.000/kg.

Untuk kedelai impor, harga naik dari Rp14.000/kg ke Rp16.000/kg, kemudian perlahan menurun ke Rp15.000/kg. Sedangkan kedelai lokal tetap stabil di harga Rp12.000/kg.

Di sisi lain, harga daging sapi dan ayam kampung masih tinggi dan belum menunjukkan perubahan signifikan. Daging sapi bagian paha belakang bertahan di Rp130.000/kg, dan ayam kampung utuh dijual sekitar Rp71.500 per ekor. Ikan tongkol yang sebelumnya dijual Rp25.000/kg, kini naik menjadi Rp30.000/kg.

Komoditas lain seperti minyak goreng, gula pasir, tempe, tahu, dan sayuran hijau (kangkung dan sawi) cenderung stabil. Minyak goreng kemasan premium naik tipis dari Rp21.000 menjadi Rp22.000/liter, sementara harga Minyakita turun menjadi Rp16.500/liter.

Pihak PDPHJ mengimbau masyarakat untuk tetap tenang menghadapi perubahan harga yang bersifat musiman dan memastikan bahwa stok bahan pokok di pasar tradisional masih mencukupi.

“Kami terus melakukan pemantauan harga harian dan memastikan suplai barang lancar, terutama untuk komoditas yang rentan fluktuasi,” ujar Dirut PDPHJ, Bolmen Silalahi, Sabtu (21/6/2025).

Masyarakat juga diimbau untuk berbelanja secara bijak dan mengikuti perkembangan harga melalui kanal informasi resmi dari pemerintah daerah maupun PDPHJ. (Gideon/hm17)