Warga Pertanyakan Jalur Prestasi SPMB di SMAN 1 Uluan, Ini Penjelasan Kepala Sekolah

Beberapa kepala desa di Kecamatan Uluan berdiskusi dengan Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Uluan. (f: nimrot/mistar)
Toba, MISTAR.ID
Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) melalui jalur prestasi di SMA Negeri 1 Uluan masih menjadi pertanyaan warga setempat. Melalui kepala desa, warga ingin mengetahui bagaimana proses penerimaan siswa di sekolah tersebut.
Menanggapi pertanyaan ini, Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Uluan, Juliber Simanjuntak menjelaskan bahwa regulasi penerimaan melalui online sudah ditentukan dari Dinas Pendidikan Provinsi.
"Sekolah tidak dapat mengintervensi ketentuan yang telah ditetapkan oleh dinas. Data yang masuk ke server dan yang melakukan verifikasi adalah dinas sesuai nilai tertinggi dari siswa yang mendaftar," kata Juliber, Sabtu (7/5/2025).
Untuk SMA Negeri 1 Uluan, sekolah tidak hanya menerima siswa baru dari Kecamatan Uluan saja. Tetapi juga dari Kecamatan Porsea dan sebagian Kecamatan Parmaksian.
"Bukan hanya dimana asal sekolah anak, tetapi dimana domisilinya. Domisili anak sangat menentukan anak mendaftar ke SMA Uluan dan selanjutnya mengikuti jalur tahapan penerimaan," ujarnya.
Masih kata Juliber, pada tahap pertama penerimaan, siswa yang diterima sebanyak 151 orang. Sehingga, jalur prestasi akan menerima 101 siswa. Sebab, daya tampung sekolah sebanyak 252 orang.
"Hingga saat ini, penerimaan tahap dua dengan nilai tertinggi adalah 92 melalui jalur prestasi dengan jumlah 746 siswa terverifikasi dan nilai terendah 75 dengan 316 siswa yang telah diverifikasi," katanya.
Setelah mendapat jawaban dari Juliber, Kepala Desa dapat memahami kondisi penerimaan siswa di SMA Negeri 1 Uluan.
Kepala Desa Dolok Saribu, Lumban Nabolon mengatakan, akan menyampaikan sistem yang telah dikelaskan kepadanya agar orang tua siswa di Kecamatan Uluan dapat memahami prosesnya. Juga lebih meningkatkan kualitas akademik agar anaknya dapat diterima.
"Harus kita akui, SMA ini telah akreditasi A dan telah menjadi salah satu sekolah terbaik di Toba yang berhasil meloloskan siswanya di universitas top Indonesia. Jadi, wajar harus menerima siswa yang memiliki kemampuan akademik yang baik," kata James.
James berharap sekolah dapat menambah ruangan baru untuk menampung siswa lebih banyak lagi.
“Mengingat dua kecamatan, Porsea dan Uluan hanya memiliki satu SMA Negeri saja,” tuturnya. (nimrot/hm20)