Sembilan SMP Negeri Kekurangan Murid, Ini Upaya Pemko Siantar

Wali Kota Pematangsiantar, Wesly Silalahi menyampaikan nota jawaban atas pemandangan umum fraksi-fraksi DPRD. (foto:jonatan/mistar)
Pematangsiantar, MISTAR.ID
Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Pematangsiantar mencatat sebanyak 9 SMP Negeri kekurangan banyak murid tahun ajaran 2025/2026. Kekosongan bangku itu mencapai 607 murid dari 3.584 kursi yang tersedia.
Sekretaris Daerah (Sekda), Junaedi A Sitanggang menuturkan Pemerintah Kota (Pemko) Pematangsiantar terus berupaya keras menarik minat para masyarakat dengan kebijakan, seperti meningkatkan kompetensi tenaga pendidik, sarana prasarana pendidikan, dan daya saing peserta didik SMP Negeri.
"Mutu pendidikan di Kota Pematangsiantar menjadi tanggung jawab bersama," ucap Junaedi di sela-sela nota jawaban atas pemandangan umum fraksi-fraksi DPRD terhadap nota keuangan atas rancangan peraturan daerah (ranperda) pertanggungjawaban pelaksanaan APBD TA 2024 di Gedung Harungguan DPRD, Selasa (15/7/2025).
Dia menyebut, mutu pendidikan bukan hanya bertumpu di satuan pendidikan. Dari kediaman atau rumah juga diajarkan tentang pendidikan. "Orang tua, siswa, dan semua harus bekerja sama demi kualitas pendidikan," ujarnya.
Sebelumnya, Wakil Ketua Komisi II DPRD Kota Pematangsiantar, Aprial Ginting meminta wali kota segera mengevaluasi kinerja Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik), lantaran sejumlah SMP Negeri kekurangan banyak murid. Dia sebut, permasalahan itu menjadi perhatian serius dalam membangun kepercayaan publik.
Menurutnya, fasilitas belajar-mengajar hingga mutu pendidikan SMP Negeri harus menjadi perhatian khusus dengan tujuan agar murid dan para orang tua dapat melirik sekolah tersebut.
"Kalau tidak mampu mengembangkan pendidikan terutama di sekolah negeri, kinerja Kadisdik-nya tentunya harus dievaluasi," katanya kepada Mistar belum lama ini.
Baca Juga: Komisi III DPRD Pematangsiantar Desak Evaluasi Kadisdik Terkait Kekurangan Murid SMP Negeri
Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) itu menyebut Wali Kota Wesly Silalahi sudah seharusnya mencari anak buahnya yang mampu bekerja dalam mewujudkan aspek tata kelola hingga pemerataan kualitas layanan sekolah. Terlebih, mewujudkan harapan besar Pematangsiantar sebagai kota pendidikan yang digaungkan sebelumnya. (jonatan/hm16)