Palacheta Ajak Mahasiswa Bangun Jiwa Wirausaha Lewat Monopoli, Buku, dan Magang

Anggota Komisi C DPRD Sumut, Palacheta Subies Subianto, saat menjadi narasumber pada Seminar Wirausaha Mahasiswa Ekonomi UMSU. (f: ari/mistar)
Medan, MISTAR.ID
Anggota DPRD Sumatera Utara (Sumut), Palacheta Subies Subianto, mendorong mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) untuk mulai membangun jiwa wirausaha sejak dini. Menurutnya, ada tiga pendekatan praktis yang bisa diterapkan mahasiswa untuk belajar wirausaha yakni bermain monopoli, membaca buku, dan mengikuti program magang.
Hal itu disampaikan Palacheta saat menjadi pembicara dalam Seminar Wirausaha yang diselenggarakan oleh Sub-Komisariat Fakultas Ekonomi, Satuan Siswa, Pelajar dan Mahasiswa (SAPMA) UMSU, di Aula Kantor Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Sumut, Selasa (3/6/2025).
“Saya menyarankan tiga pendekatan sederhana tapi efektif dalam belajar wirausaha, yaitu lewat permainan monopoli, membaca buku, dan magang,” ujar mantan Ketua HIPMI Kota Medan itu.
Politisi Partai Golkar tersebut menilai, permainan Monopoli mampu menggambarkan dinamika dunia usaha. Dari proses membeli tanah, membangun rumah, hingga akhirnya mendirikan hotel, semuanya mencerminkan tahapan dan strategi dalam bisnis properti.
“Monopoli itu mengajarkan kesabaran dan strategi. Tidak bisa langsung bangun hotel, ada tahapannya. Harus beli tanah dulu, lalu rumah, baru bisa bangun hotel. Ini juga berlaku dalam dunia usaha, semua ada prosesnya,” katanya.
Selain itu, ia menekankan pentingnya memperkaya wawasan dengan membaca buku dan menambah pengalaman praktis melalui magang. “Kalau ingin memperluas pengetahuan bisnis, bacalah buku. Tapi jika ingin pengalaman langsung di lapangan, ikutlah magang,” tambah pemilik pusat perbelanjaan Focal Point tersebut.
Dalam sesi tanya jawab, seorang peserta seminar bernama Alfariza, 21 tahun, bertanya mengenai strategi menciptakan wirausaha yang kuat di tengah tantangan bonus demografi.
“Saya ingin tahu bagaimana strategi membangun wirausaha yang maksimal dalam menghadapi tantangan dan peluang dari bonus demografi,” tanyanya.
Menanggapi pertanyaan tersebut, Palacheta menekankan kembali pentingnya menerapkan ketiga pendekatan yang ia sampaikan. Menurutnya, kombinasi pengetahuan, keterampilan praktis, dan kemampuan berpikir strategis sangat diperlukan untuk menciptakan usaha yang berkelanjutan.
“Kunci dari wirausaha yang berhasil adalah pemahaman menyeluruh terhadap proses, kesabaran, dan kemampuan beradaptasi terhadap tantangan. Itu semua bisa diasah lewat tiga metode tadi,” tuturnya. (ari/hm24)