Harapan Dika dari Sekolah Rakyat: Ingin Angkat Derajat Keluarga dari Kemiskinan

Dika Wijoyo, siswa SRMP 2 Medan saat ditemui di sekolah. (foto: susan/mistar)
Medan, MISTAR.ID
Sudah empat hari para siswa baru Sekolah Rakyat Menengah Pertama (SRMP) 2 Medan tinggal di asrama. Sekolah ini terletak di Jalan Willem Iskandar, Kecamatan Medan Tembung. Bagi sebagian besar siswa, ini adalah kali pertama mereka berpisah dari keluarga, termasuk bagi Dika Wijoyo, 13 tahun, yang berasal dari Jalan Garu VI, Gang Kutilang Ujung.
Malam pertama menjadi momen yang penuh haru bagi Dika. Meski mengaku sedih, ia menerima kenyataan itu dengan penuh semangat dan tekad kuat untuk mengubah nasib keluarga.
“Pertama kali jauh dari keluarga, sedih sih, tapi mau gimana lagi. Aku ingin membahagiakan orang tua, ya harus terpaksa (menahan rindu),” ucap Dika saat ditemui Mistar di sela kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS), Kamis (17/7/2025).
Dika adalah anak bungsu dari tiga bersaudara. Ayahnya bekerja sebagai tukang kusuk (pijat tradisional), sedangkan sang ibu tidak bekerja. Kakaknya telah menikah dan abangnya berhenti sekolah sejak tamat SD dan kini bekerja di sebuah pabrik roti.
Berbekal semangat dan mimpi yang besar, Dika menaruh harapan besar pada pendidikannya di SRMP. Ia bercita-cita menjadi seorang arsitek. “Aku mau menghidupi keluarga supaya tidak miskin lagi,” katanya.
Bagi keluarganya, Dika adalah satu-satunya harapan. Ia diterima di Sekolah Rakyat tanpa harus membebani biaya pendidikan keluarga. Kabar penerimaannya pun disambut penuh rasa syukur oleh orang tuanya.
“Senang kali! Karena harapan kami memang di Dika. Kalau nggak ada duit, Dika bisa nggak sekolah,” ujarnya.
Kini Dika tinggal di asrama bersama 11 siswa lainnya dalam satu kamar. Meski baru saling kenal, ia merasa disambut dan dirangkul oleh teman-temannya. “Teman-teman baik semua, nggak ada yang jahat. Fokus saya di sini belajar dan kejar cita-cita,” katanya.
Dika juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada pemerintah dan para guru di SRMP yang telah memberinya kesempatan untuk tetap bersekolah.
“Pak Presiden, makasih sudah bikin sekolah rakyat untuk orang yang nggak mampu. Biar kami bisa lanjut sekolah dan bantu keluarga,” tuturnya.
Tak lupa, Dika menyampaikan rasa terima kasih khusus kepada lembaga sosial yang menaungi sekolah tersebut. “Terima kasih Sentra Bahagia, sudah bikin saya bahagia dan bikin keluarga saya lebih baik,” ucapnya dengan senyum tulus yang menyiratkan harapan besar akan masa depan. (susan/hm24)
PREVIOUS ARTICLE
PIP 2025 Cair! Cek Nama Penerima Bantuan Pendidikan via HP