Friday, July 25, 2025
home_banner_first
SAHABAT PENDIDIKAN

Adik Bupati Labura Biayai Pendidikan Siswi Yatim yang Putus Sekolah karena Uang Perpisahan

journalist-avatar-top
Kamis, 24 Juli 2025 08.20
adik_bupati_labura_biayai_pendidikan_siswi_yatim_yang_putus_sekolah_karena_uang_perpisahan_

Harun Sitorus mewakili anggota DPR RI Trinovi Khairani (kiri) berbincang dengan IM di salah satu tempat di Labusel, Rabu (23/7/2025). (foto: istimewa)

news_banner

Labusel, MISTAR.ID

Peringatan Hari Anak Nasional (HAN) 2025 diwarnai kisah menyedihkan dari seorang siswi madrasah di Labuhanbatu Selatan (Labusel). IM, 14 tahun, seorang anak yatim piatu, terpaksa berhenti sekolah karena tidak sanggup membayar uang perpisahan yang ditentukan pihak sekolah.

Kisah IM viral di media sosial sejak, Rabu (23/7/2025). Dalam video yang beredar, ia menceritakan tekanan yang dialaminya setelah tidak mampu melunasi sisa uang perpisahan sebesar Rp350 ribu dari total Rp450 ribu.

Meski telah menyatakan tidak akan mengikuti kegiatan perpisahan, pihak sekolah tetap menagih kekurangan pembayaran tersebut. Akibat tekanan itu, Intan yang telah mengenyam pendidikan di madrasah tersebut sejak tingkat Madrasah Ibtidaiyah (setara SD), akhirnya memilih berhenti sekolah.

Kisah ini pun menyentuh hati Trinovi Khairani Sitorus, anggota Komisi I DPR RI sekaligus adik bungsu Bupati Labura H Hendri Yanto Sitorus. Melalui utusannya, Harun Sitorus, Novi—sapaan akrabnya—langsung mengutus tim ke Labusel untuk menemui Intan IM langsung.

"Bu Novi melihat postingan tentang IM di media sosial dan langsung meminta kami mengecek keadaannya," ujar Harun, mantan Ketua KPU Labura, saat dihubungi Rabu malam.

Dari pertemuan itu, diketahui bahwa IM memang berasal dari keluarga tidak mampu dan telah diasuh oleh orang tua angkat sejak kecil. Orang tua angkatnya pun mengaku tidak mampu membayar uang perpisahan tersebut.

Setelah mendapat laporan lengkap, Trinovi menyatakan kesiapannya untuk membiayai pendidikan Intan hingga tamat sekolah.

"Kami sekarang sedang bekerja sama dengan KPAD Labusel untuk mencarikan sekolah baru yang sesuai dengan keinginan IM, karena ia tidak nyaman kembali ke sekolah lama," kata Harun.

Menurutnya, IM merasa senang dan optimistis dapat kembali bersekolah. Bahkan, remaja itu tetap memegang teguh cita-citanya menjadi seorang dokter.

“Bu Novi sangat tersentuh dengan semangat belajar IM di tengah keterbatasan. Sebagai wakil rakyat, beliau berkomitmen mendukung penuh pendidikan IM, apa pun sekolah yang dipilihnya—baik itu pesantren maupun sekolah umum,” ucap Harun. (sunusi/hm24)

REPORTER:

BERITA TERPOPULER

BERITA PILIHAN