Pematangsiantar, MISTAR.ID

Pertarungan besar akan tersaji di Arthur Ashe Stadium, Sabtu (6/9/2025) pukul 02.00 WIB, ketika Novak Djokovic berhadapan dengan Carlos Alcaraz pada semifinal US Open 2025. Duel ini bukan sekadar adu tenis, tetapi juga babak baru dari rivalitas sengit yang semakin membentuk sejarah.

Head-to-Head: Rivalitas yang Kian Memanas

Pertemuan ini akan menjadi head-to-head ke-9 antara Djokovic dan Alcaraz. Saat ini, Djokovic masih unggul tipis dengan skor 5–3.

Djokovic mendominasi lapangan keras: termasuk kemenangan di Australian Open 2025 dan final Paris Masters.

Namun Alcaraz berhasil meruntuhkan dominasi Djokovic di final Wimbledon 2023 lewat drama lima set, serta kembali menaklukkannya pada final Wimbledon 2024 secara straight sets.

Dengan catatan ini, semifinal US Open 2025 dipastikan akan memperpanjang cerita klasik duel lintas generasi tersebut.

Konteks Pertandingan

Novak Djokovic (38 tahun): Berburu Grand Slam ke-25 dalam kariernya. Meski usia tak lagi muda, konsistensi dan pengalaman di momen krusial menjadikannya lawan paling berbahaya di turnamen besar.

Carlos Alcaraz (22 tahun): Masih segar dan dominan di US Open 2025—belum kehilangan satu set pun sejauh ini. Kemenangan atas Djokovic akan mempertegas statusnya sebagai penerus takhta tenis dunia.

Menariknya, dalam 7 dari 8 pertemuan sebelumnya, pemenang duel Djokovic–Alcaraz akhirnya keluar sebagai juara US Open.

Faktor Penentu

Djokovic memang sempat diganggu masalah kebugaran, namun daya juang dan penguasaan situasi lima set membuatnya tetap favorit.

Sebaliknya, Alcaraz datang dengan kepercayaan diri penuh, mengandalkan kecepatan dan agresivitas tinggi.

Kesimpulan: Semifinal Bernuansa Final

Djokovic vs Alcaraz bukan hanya duel semifinal, tetapi juga adu generasi: pengalaman dan taktik Djokovic melawan fisik prima serta keberanian Alcaraz.

Jika Djokovic menang, ia semakin dekat dengan trofi US Open ke-5 dan Grand Slam ke-25. Namun jika Alcaraz yang keluar sebagai pemenang, dunia tenis bisa menyaksikan semakin kokohnya era baru yang ia bangun.

Semua mata akan tertuju ke Arthur Ashe Stadium—di mana sejarah baru mungkin saja tercipta. (berbagaisumber/*)