Tuesday, June 17, 2025
home_banner_first
OLAHRAGA

Drama Miami: 10 Pemain, 3 Kartu Merah, dan Kebangkitan Epik Benfica Imbangi Boca Juniors 2-2

journalist-avatar-top
Selasa, 17 Juni 2025 14.58
drama_miami_10_pemain_3_kartu_merah_dan_kebangkitan_epik_benfica_imbangi_boca_juniors_22

Ilustrasi, Boca Juniors vs Benfica. (f:dazn/mistar)

news_banner

Pematangsiantar, MISTAR.ID

Laga pembuka Grup C Piala Dunia Antarklub 2025 antara Boca Juniors dan Benfica di Hard Rock Stadium, Miami, Florida, Selasa (17/6/2025) pagi WIB, menjadi tontonan tak terlupakan.

Dalam pertandingan berintensitas tinggi, kedua tim bermain imbang 2-2 dengan tiga kartu merah, dua gol telat, dan adu mental yang memuncak hingga peluit akhir.

Rangkuman Pertandingan

Babak Pertama: Dominasi Boca yang Nyaris Sempurna

- 21’: Miguel Merentiel membuka keunggulan Boca setelah menyambar umpan silang rendah Lautaro Blanco. Gol ini memicu euforia ribuan suporter Boca yang memadati stadion.

- 27’: Rodrigo Battaglia menggandakan skor lewat sundulan memanfaatkan umpan corner. Kelemahan Benfica di lini belakang mulai terbuka.

- 45+3’: Penalti kontroversial untuk Benfica! Nicolas Otamendi dijegal di kotak terlarang, dan wasit César Arturo Ramos memberi penalti setelah review VAR.

Ángel Di Maria, yang pernah membela Argentina di stadion ini, mengeksekusi sempurna.

Catatan Drama: Ander Herrera (Boca) diusir saat jeda babak karena protes keras atas keputusan VAR tersebut.

Babak Kedua: Benfica Bangkit dengan 10 Pemain

- 72’: Kartu merah untuk Andrea Belotti! Striker Benfica itu mengangkat kaki terlalu tinggi hingga menyasar kepala Ayrton Costa. Wasit tak ragu memberinya kartu merah langsung.

- 84’: Nicolas Otamendi, bek yang kerap dicemooh suporter Boca, menyamakan kedudukan lewat sundulan keras dari umpan corner Orkun Kökçü. Gol ini menjadi penebus kesalahan defensifnya di babak pertama.

- 88’: Jorge Figal (Boca) mendapat kartu merah kedua karena tekel brutal ke Florentino Luís. Kedua tim akhirnya bermain dengan 10 pemain hingga laga usai.

Analisis Kunci dan Statistik

- Kartu Merah Tiga Kali: Pertandingan ini mencetak rekor kartu merah terbanyak di Piala Dunia Antarklub 2025 sejauh ini.

- Kelemahan Set-Piece: Dua gol Benfica lahir dari umpan mati, mengungkap kerapuhan Boca dalam menghadapi situasi statis.

- Statistik Penting:

Penguasaan Bola: Benfica 61.1% vs Boca 38.9%

Tembakan: Boca 10 (2 on-target) vs Benfica 8 (3 on-target)

Pelanggaran: 24 kali sepanjang laga.

Dampak pada Klasemen Grup C

1. Bayern Munich: Puncak klasemen (3 poin, +10 gol) setelah menang 10-0 vs Auckland City.

2. Benfica dan Boca Juniors: Berbagi poin (masing-masing 1 poin, selisih gol 0).

3. Auckland City: Nol poin (-10 gol).

Proyeksi Lolos:

- Boca harus mengalahkan Bayern pada 21 Juni untuk lolos otomatis.

- Benfica bisa lolos dengan kemenangan besar atas Auckland City, selama selisih golnya menguntungkan.

Sorotan Pemain

- Nicolás Otamendi (Benfica): Pemain kunci dengan satu gol dan satu penalti diciptakan. Performanya jadi simbol kebangkitan tim.

- Ángel Di Maria (Benfica): Tampil penuh emosi menghadapi klub Argentina, dan sukses sebagai eksekutor penalti penuh tekanan.

- Miguel Merentiel (Boca): Pencetak gol pembuka, tapi terpaksa diganti di menit 65 karena cedera.

Reaksi Pelatih

- Bruno Lage (Benfica):

"Kami menunjukkan mentalitas pejuang. Bermain dengan 10 pemain tapi tetap mencetak gol? Itu bukti karakter tim!.

- Miguel Ángel Russo (Boca):

"Kami gagal mempertahankan keunggulan. Kesalahan defensif harus jadi pelajaran untuk laga vs Bayern".

Konteks Historis dan Budaya

- Pertemuan Perdana: Ini laga pertama antara tim Argentina dan Portugal di Piala Dunia Antarklub.

- Atmosfer "Mini Buenos Aires": Suporter Boca mendominasi tribun dengan spanduk raksasa bergambar Diego Maradona, menciptakan nuansa La Bombonera di Miami.

Apa Selanjutnya?

- Boca Juniors vs Bayern Munich: 21 Juni di Hard Rock Stadium (pukul 06.00 WIB).

- Benfica vs Auckland City: 21 Juni di Orlando (pukul 03.00 WIB).

Prediksi: Laga vs Bayern jadi ujian hidup-mati bagi Boca. Jika kalah, Benfica bisa lolos dengan memborong gol vs Auckland—seperti yang dilakukan Bayern.

Laga ini bukan sekadar pertandingan—ia adalah drama sepak bola mentah: 90 menit emosi, kesalahan fatal, dan keindahan yang kacau. Bukti bahwa Piala Dunia Antarklub 2025 layak ditonton! Demikian artikel ini disusun dari berbagai sumber terpercaya. (*)

REPORTER:

BERITA TERPOPULER

BERITA PILIHAN