Begini Sepak Bola Indonesia Dimata Mantan Dirtek Malaysia

Suasana pertandingan antara Madura United vs Persis Solo pada laga pekan pertama Super League 2025-2025 di Stadion Gelora Madura. (foto: dok Persis/mistar)
Solo, MISTAR.ID
Pelatih Persis Solo Peter de Roo mengakui sepak bola Indonesia lebih sulit diprediksi ketimbang Malaysia dan Singapura. Pernyataan itu dilontarkan Peter de Roo usai membawa Persis Solo mengalahkan Madura United di pekan perdana Super League 2025-2026.
Bertandang ke markas Madura United pada Sabtu (9/8/2025), Persis Solo berhasil memetik kemenangan dengan skor tipis 2-1. Kemenangan itu cukup spesial, megingat pertandingan tersebut menjadi debut Peter de Roo sebagai pelatih di Liga Indonesia.
Peter de Roo merupakan pelatih asal Belanda yang sudah berkaier di sepak bola Asia Tenggara sejak 2017 lalu. Kali pertama ia menginjakkan ASEAN ditunjuk sebagai Direktur Teknis Malaysia, jabatan yang diemban hingga 2020.
Lalu pada 2022, Peter de Roo menukangi klub Liga Singapura, Balestier Khals, hingga 2025, sebelum akhirnya merambah ke Indonesia. Persis Solo menunjuk Peter de Roo sebagai pelatih baru pada 1 Juli 2025 setelah ditinggalkan Ong Kim Swee yang merapat ke Persik Kediri.
Meski sudah merasakan intensitas sepak bola Asia Tenggara dalam kurun delapan tahun terakhir, De Roo masih dibuat terkejut. Ia mengaku sepak bola Indonesia berbeda dengan Malaysia dan Singapura, ini menjadi perbedaan yang sangat mencolok. Menurutnya, intensitas tinggi sepak bola Indonesia membuat semua tim tak bisa menjamin kemenangan hingga 90 menit.
"Sebelumnya saya pernah bekerja cukup lama di sepak bola Asia Tenggara, sebelum menuju Indonesia. "Jadi saya cukup paham dengan kultur sepak bola di sini, tapi sepak bola di Indonesia ada persamaan dan perbedaannya. Perbedaannya, di Indonesia tidak bisa menjamin kemenangan setelah bermain penuh selama 90 menit," kata Peter de Roo.
Lebih lanjut, bicara soal performa Persis di pekan perdana Super League 2025 diakui membuatnya puas. Hanya satu hal yang cukup disayangkan, yakni kartu merah yang diterima Shi Yamamoto, ia menekankan pemain untuk lebih bisa mengontrol emosi.
"Mengenai permainan Persis, intensi gaya bermain dengan yang saya inginkan sudah sesuai. Namun para pemain kehilangan kontrol emosi dalam menit-menit terakhir," kata Peter de Roo.
Sho Yamamoto diganjar kartu merah langsung di menit ke-79, saat Persis sudah unggul 2-1. Beruntung 10 menit waktu tersisa tidak bisa dimanfaatkan Madura United untuk bisa menyamakan skor.
Dalam pertandingan selanjutnya, Persis akan menjamu Persija Jakarta pada Sabtu (16/8/2025) di Stadion Manahan, Solo.Menarik dinantikan seperti apa hasil akhir pertandingan, mengingat Persija baru saja melumat Persita dengan skor 4-0. (superball/hm18)