Tuesday, September 9, 2025
home_banner_first
NEWS ROOM

Newsroom: Mahasiswa dan Masyarakat Tapteng Aksi Tabur Bunga, Singgung Kasus SKCK DPRD

journalist-avatar-top
Selasa, 9 September 2025 14.03
newsroom_mahasiswa_dan_masyarakat_tapteng_aksi_tabur_bunga_singgung_kasus_skck_dprd

Newsroom: Mahasiswa dan Masyarakat Tapteng Aksi Tabur Bunga, Singgung Kasus SKCK DPRD

Newsroom: Mahasiswa dan Masyarakat Tapteng Aksi Tabur Bunga, Singgung Kasus SKCK DPRD

news_banner

Tapanuli Tengah, MISTAR.ID

Aliansi Mahasiswa dan Masyarakat Tapanuli Tengah menggelar aksi tabur bunga di depan Kantor DPRD Tapteng, Kamis (4/9/2025).

Aksi ini digelar untuk mengenang korban unjuk rasa di berbagai daerah Indonesia, sekaligus menghormati para pahlawan revolusi.

Dalam orasinya, massa mengecam tindakan represif aparat kepolisian saat mengawal demonstrasi, yang dinilai berlebihan hingga menimbulkan korban jiwa.

Aksi damai ini diikuti organisasi mahasiswa, di antaranya GMKI Cabang Sibolga-Tapteng, GMNI Cabang Sibolga-Tapteng, DPP GERAM, serta Baper Mapesu, yang dikoordinatori Adi Gunawan Pasaribu bersama sejumlah tokoh mahasiswa lainnya.

Tabur bunga dilakukan di hadapan beberapa anggota DPRD Tapteng, termasuk Wakil Ketua DPRD Jonneri Sihite. Massa bersama anggota dewan duduk bersila di depan gerbang kantor DPRD, diiringi lagu Gugur Bunga ciptaan Ismail Marzuki. Aksi berlangsung di bawah pengawasan ketat aparat kepolisian dan TNI.

Selain tabur bunga, massa juga menyinggung dugaan kasus SKCK Jonneri Sihite. Mereka mendesak kasus tersebut dibuka kembali karena dinilai sarat kejanggalan. Koordinator aksi menuding adanya peran kepolisian dalam penerbitan SKCK, serta menyayangkan penghentian penyelidikan oleh Polda Sumut.

Adi Gunawan dalam orasinya bahkan menantang Jonneri untuk menyatakan secara terbuka di hadapan publik bahwa dirinya tidak pernah berstatus sebagai terpidana.

Selain menyoroti kasus SKCK, aliansi juga menyuarakan enam tuntutan utama. Mulai dari menolak tunjangan mewah DPR RI, mendesak pengesahan RUU Perampasan Aset, meminta Kapolri dan Kapolda Sumut membebaskan massa yang ditahan, hingga menuntut evaluasi kinerja DPRD Tapteng serta pengawasan penggunaan dana desa.

Massa menegaskan, bila DPRD Tapteng tidak memberikan jawaban pasti, aksi serupa akan terus digelar hingga aspirasi benar-benar didengar.

Aksi berlangsung damai hingga perwakilan massa akhirnya diterima Wakil Ketua DPRD Jonneri Sihite bersama sejumlah anggota dewan lainnya di ruang rapat DPRD Tapteng untuk membahas tuntutan yang disampaikan. (Feliks/hm21).

REPORTER:

BERITA TERPOPULER

BERITA PILIHAN