Saturday, June 7, 2025
home_banner_first
NASIONAL

Profil Ustaz Yahya Waloni, Meninggal Dunia saat Khutbah Jumat

journalist-avatar-top
Sabtu, 7 Juni 2025 09.12
profil_ustaz_yahya_waloni_meninggal_dunia_saat_khutbah_jumat

Ustaz Yahya Waloni. (f: ist/mistar)

news_banner

Jakarta, MISTAR.ID

Dunia dakwah Indonesia kembali berduka. Ustaz Yahya Waloni, sosok penceramah yang dikenal luas oleh publik, wafat pada Jumat, 6 Juni 2025, ketika tengah menyampaikan khutbah Jumat di Masjid Darul Falah, Minasa Upa, Makassar.

Kepergian mendadaknya mengejutkan banyak pihak, terutama para jemaah yang hadir di lokasi dan masyarakat yang selama ini mengikuti dakwahnya, baik secara langsung maupun melalui media sosial.

Perjalanan Hidup dan Konversi Agama

Yahya Waloni bukan berasal dari latar belakang Islam. Ia lahir dalam keluarga Kristen yang taat di Manado, Sulawesi Utara, dan pernah menjabat sebagai pendeta serta rektor di sebuah sekolah tinggi teologi di Papua.

Pada tahun 2006, dalam sebuah titik balik spiritual di Tolitoli, Sulawesi Tengah, Yahya memutuskan untuk memeluk Islam. Ia mengucapkan dua kalimat syahadat disaksikan tokoh agama setempat. Keputusan ini mengubah arah hidupnya secara menyeluruh, dari seorang pemuka agama Kristen menjadi dai Muslim.

Setelah menjadi mualaf, ia mendalami ajaran Islam dan perlahan mulai aktif berdakwah, menyampaikan pandangan dan kisah perjalanan imannya kepada khalayak.

Ceramah yang Kontroversial

Nama Yahya Waloni dikenal luas berkat gaya ceramahnya yang blak-blakan dan penuh semangat. Ia sering membahas isu-isu sensitif, terutama seputar perbandingan agama, dengan gaya penyampaian yang keras dan apa adanya.

Gaya ini menuai respons beragam. Sebagian menganggapnya inspiratif dan berani, terutama di kalangan mualaf dan masyarakat yang tersentuh oleh kisah spiritualnya. Namun tak sedikit pula yang menilai penyampaiannya terlalu konfrontatif dan menyinggung pihak lain.

Kontroversi itu bahkan membawanya ke ranah hukum. Pada 2021, ia sempat ditangkap karena diduga menyebarkan ujaran kebencian yang berkaitan dengan SARA. Meski sempat ditahan, ia kembali aktif berdakwah setelah dibebaskan.

Wafat di Mimbar Khutbah

Momen terakhir hidup Yahya Waloni terjadi dalam suasana yang penuh haru. Saat tengah menyampaikan khutbah Jumat di hadapan jemaah, ia tiba-tiba ambruk di atas mimbar. Beberapa jemaah sempat memberikan pertolongan, namun nyawanya tak tertolong.

Menurut sejumlah saksi, dalam khutbah terakhirnya, Yahya sempat menyinggung soal kematian sebagai pengingat penting dalam kehidupan. Peristiwa itu membuat kepergiannya terasa begitu mendalam dan menyentuh banyak hati.

Jejak dalam Dunia Dakwah

Meski kerap menimbulkan perdebatan, kehadiran Yahya Waloni dalam dunia dakwah Indonesia tak bisa diabaikan. Perjalanan spiritualnya yang unik dari seorang tokoh Kristen menjadi penceramah Muslim menjadi bukti kompleksitas pencarian iman di tengah masyarakat plural.

Bagi sebagian orang, ia adalah sosok pemberani yang menyuarakan keyakinannya dengan lantang. Bagi yang lain, kepergiannya menjadi pengingat bahwa dakwah juga menuntut kebijaksanaan, kesantunan, dan rasa hormat antarumat. (mtr/hm24)

REPORTER: