Pematangsiantar, MISTAR.ID

Publik belakangan ini dibuat penasaran dengan kabar mengenai flashdisk putih milik Ahmad Sahroni, politisi Partai NasDem. Perangkat mungil itu disebut hilang saat insiden penjarahan di rumahnya pada akhir Agustus 2025. Menariknya, Sahroni disebut-sebut tidak meminta kembali barang-barang mewah yang hilang, melainkan flashdisk kecil yang diklaim berisi data penting.

Viral dan Penuh Spekulasi

Pernyataan tersebut langsung memicu kehebohan di media sosial, khususnya di X (Twitter) dan TikTok. Banyak warganet mengaitkannya dengan dugaan adanya video berdurasi 7 hingga 36 menit yang tersimpan di dalam flashdisk. Namun hingga kini tidak ada bukti valid mengenai klaim tersebut.

Situasi makin keruh setelah sejumlah tautan beredar di internet dengan judul "isi flashdisk Ahmad Sahroni". Faktanya, sebagian besar link itu hanyalah hoaks atau jebakan phishing yang berisiko merugikan pengguna.

Respons Resmi Partai NasDem

Partai NasDem tidak tinggal diam melihat isu ini berkembang liar. Ketua Fraksi NasDem DPR RI, Viktor Bungtilu Laiskodat, menegaskan bahwa isu flashdisk putih bisa saja merupakan bentuk serangan politik yang sengaja digulirkan untuk merusak citra Ahmad Sahroni.

Fakta: Akun Palsu Ikut Sebarkan Hoaks

Beredar pula unggahan di Facebook yang mengatasnamakan Ahmad Sahroni dan meminta masyarakat mengembalikan flashdisk miliknya. Setelah ditelusuri, klaim tersebut tidak benar.

Sementara Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) menyebut soal flashdisk itu hoax. Komdigi melangsir dari Kompas.com menyebutkan bahwa Fraksi NasDem DPR RI menyatakan bahwa akun yang membuat unggahan itu adalah akun palsu dan tidak terkait dengan kader mereka. Mereka menegaskan, pernyataan akun tersebut tidak dapat dipertanggungjawabkan. Publik diimbau untuk lebih waspada agar tidak mudah terprovokasi oleh informasi menyesatkan.

Simbol Politik atau Data Penting?

Hingga kini, Ahmad Sahroni belum pernah membeberkan isi sebenarnya dari flashdisk putih tersebut. Misteri yang melingkupi justru membuat kasus ini semakin memantik perhatian publik.

Apakah flashdisk itu benar menyimpan data penting, hanya berisi dokumen pribadi, atau sekadar simbol yang dibesar-besarkan? Pertanyaan ini masih menjadi teka-teki yang belum terjawab.

Kesimpulan

Fenomena flashdisk Ahmad Sahroni membuktikan betapa cepatnya isu di era digital bisa berkembang menjadi viral, meski faktanya belum jelas. Di tengah maraknya hoaks, masyarakat diingatkan untuk tetap kritis dan hanya mempercayai informasi dari sumber resmi. (*)