Menkeu Purbaya Targetkan Perbaikan Sistem Coretax Rampung Januari 2026

Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa. (foto: detikcom/mistar)
Jakarta, MISTAR.ID
Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa menyatakan proses perbaikan sistem Coretax menunjukkan kemajuan dan ditargetkan rampung pada Januari 2026.
Ia mengakui perbaikan tidak bisa diselesaikan hanya dalam waktu sebulan sebagaimana rencana awal karena kompleksitas sistem yang dibangun selama empat tahun terakhir.
“Ini kan proyek yang dibangun empat tahun dengan berbagai kendala. Tapi saya yakin, begitu akses sudah diserahkan penuh ke kami, Januari nanti semuanya bisa selesai. Sistem keamanan dan infrastrukturnya juga akan sangat cukup,” kata Purbaya dalam konferensi pers di Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat, (24/10/2025).
Menurut Purbaya, keterlambatan perbaikan disebabkan oleh kontrak kerja dengan LG CNS–Qualysoft Consortium. Perusahaan asal Korea Selatan itu merupakan vendor utama pengembang Coretax. Ia menjelaskan, tim internal Kementerian Keuangan telah menyelesaikan seluruh perbaikan yang bisa diakses langsung.
Namun optimalisasi tersebut terhambat karena saat ini Kemenkeu masih terikat kontrak dengan LG. “Ternyata masih ada bagian-bagian yang belum bisa kami akses karena masih dikerjakan pihak LG. Mereka baru akan menyerahkan aksesnya kepada kami pada Desember,” kata dia.
Purbaya menjelaskan, gangguan pada sistem Coretax terjadi di empat lapisan utama yakni upper layer, middle layer, programming layer, dan operational layer. Pada upper layer, ia melanjutkan, masalah muncul karena jaringan internet dari Telkom belum optimal sehingga menyebabkan gangguan login dan seringnya terjadi time out. Untuk mengatasinya, trafik jaringan kini dialihkan ke Lintasarta dan perbaikan di lapisan ini disebut sudah tuntas.
Adapun masalah pada middle layer terjadi akibat manajemen session dan cookie yang belum tertata baik. Akibatnya, pengguna sering terlempar dari sistem atau mengalami akses lambat. Purbaya mengatakan pihaknya telah menambahkan CDN dan firewall untuk memperkuat perlindungan aplikasi.
Sementara itu, untuk programming layer, perbaikan baru sebagian selesai karena masih bergantung pada LG sebagai pengelola utama kode sistem. “Sekarang mereka sudah mulai lebih cepat merespons, meskipun masih agak lambat. Tapi mereka sudah kirim tim ke sini untuk mempercepat proses,” kata Purbaya.





















