Bappenas Ungkap Mekanisme Penilaian UNESCO Terhadap Kaldera Toba

Tim asesor UNESCO Geopark Caldera Toba Prof. Jose Brilha (kiri) dan Jeon Yongmun (kanan) saat mengabadika keindahan Danau Toba di hari pertama revalidasi Geopark Caldera Toba, Selasa (22/7/2025). (Foto: Diskominfo Sumut)
Jakarta, MISTAR.ID
Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas mengungkapkan mekanisme penilaian oleh asesor UNESCO terhadap Geopark Kaldera Toba yang dilakukan pada 21-25 Juli 2025. Penilaian ini menjadi bagian dari proses evaluasi untuk mempertahankan status Kaldera Toba sebagai bagian dari UNESCO Global Geopark (UGG).
Direktur Sumber Daya Energi Mineral Pertambangan Bappenas, Togu Santoso Pardede, menjelaskan kunjungan asesor difokuskan pada pemantauan lapangan dan pemeriksaan dokumen yang telah dikirimkan pemerintah.
Puncak kegiatan penilaian dilakukan pada Jumat (25/7/2025), ketika dua asesor UNESCO akan menyampaikan catatan dan membedah dokumen layaknya sidang ujian akademik.
"Mereka seperti dewan guru besar persidangan yang memutuskan apakah nantinya akan memberi kartu hijau atau kuning," ujar Togu kepada Antara, yang dikutip Mistar, Kamis (24/7/2025).
Hasil penilaian tersebut akan dibawa dan dipresentasikan dalam sidang Dewan Taman Bumi Global UNESCO yang dijadwalkan berlangsung di Chili pada September 2025.
Dewan ini terdiri dari 12 anggota dengan hak suara yang ditunjuk oleh Direktur Jenderal UNESCO berdasarkan rekomendasi dari Global Geoparks Network (GGN) dan negara anggota.
Sementara itu, Direktur Destinasi Pariwisata Badan Pelaksana Otorita Danau Toba, Fritz Rudolf Nababan, menyampaikan hasil akhir penilaian belum bisa dipublikasikan saat ini.
Ia juga membantah kabar yang beredar mengenai keruhnya air Danau Toba saat kunjungan asesor. Menurutnya, fenomena tersebut terjadi secara alami akibat musim kemarau panjang dan gelombang besar yang mengangkat sedimen dari dasar danau.
“Hal ini bukan karena pencemaran, tapi murni kondisi alam,” tutur Fritz.
Pada Kamis (24/7/2025), para asesor dijadwalkan melanjutkan kunjungan ke beberapa titik di Kabupaten Karo dan Kabupaten Dairi sebagai bagian dari rangkaian penilaian.
Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, dan Ekonomi Kreatif (Disbudparekraf) Provinsi Sumatera Utara, Yuda Pratiwi Setiawan, menyebutkan Geopark Kaldera Toba mendapatkan sejumlah penilaian positif dari para asesor. Selain itu, sejumlah masukan konstruktif juga diberikan untuk penguatan perlindungan warisan geologi dan situs bersejarah.
Evaluator UNESCO dari Portugal, Jose Brilha, menyoroti pentingnya perlindungan terhadap formasi bebatuan dan material geologi lainnya di kawasan geopark.
“Masukan ini menjadi dorongan bagi pemerintah provinsi, tujuh kabupaten di kawasan Danau Toba, dan lembaga terkait untuk terus memperkuat tata kelola Geopark Kaldera Toba,” kata Yuda. []
PREVIOUS ARTICLE
KPK Rilis LHKPN Terbaru, Kekayaan Prabowo Tembus Rp2 Triliun