Ormas Islam Sumut Gelar Pawai Bambu Runcing, Kritik Pejabat Korup di HUT RI ke-80

Ratusan masyarakat berkendara membawa bambu yang dibaluti bendera merah putih untuk melaksanakan pawai bambu runcing mengelilingi Kota Medan. (Foto: Ari/Mistar)
Medan, MISTAR.ID
Aliansi organisasi masyarakat (Ormas) Islam Sumatera Utara (Sumut) menggelar pawai bambu runcing dengan konvoi kendaraan sambil mengibarkan bendera Merah Putih. Aksi ini dilakukan sebagai bentuk kritik terhadap pejabat yang kerap melakukan korupsi.
Kegiatan yang diikuti ratusan peserta ini berlangsung dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia. Pawai dimulai dari Jalan Masjid Raya, Kecamatan Medan Maimun, tepat di depan Istana Maimun, Sabtu (16/8/2025) malam.
Ketua Panitia, Taufik Ismail, menjelaskan bahwa kegiatan tersebut mengusung tema “Mensyukuri nikmat kemerdekaan dengan menjadi pejabat yang tidak korup dan pemimpin yang tidak berkhianat.”
“Kegiatan ini kita inisiasi sebagai bentuk memperingati perjuangan para pahlawan kemerdekaan. Dalam momentum usia Indonesia 80 tahun, kita tidak ingin para pejabat melakukan tindakan korupsi dan pengkhianatan kepada rakyat,” tegas Taufik.
Ia menambahkan, pawai ini bukan sekadar kegiatan seremonial, tetapi bentuk penghormatan kepada pahlawan dan pengingat bagi pejabat agar tidak mencederai nilai perjuangan.
Ketua aliansi Ormas Islam Sumut, Zulkarnain, juga menegaskan bahwa pawai ini adalah kritik keras terhadap praktik korupsi yang merusak bangsa.
“Besok adalah peringatan 80 tahun kemerdekaan Indonesia. Tetapi hingga saat ini kita merasa tidak menikmati hasil-hasil dari kemerdekaan. Penyakit terbesar dari usia Indonesia hingga saat ini adalah korupsi yang dilakukan para pejabat,” ujarnya.
Menurut Zul, ini adalah kali pertama aliansi Ormas Islam Sumut mengadakan pawai bambu runcing pada peringatan HUT Kemerdekaan RI. Biasanya, pawai dilakukan hanya untuk menyambut bulan Ramadhan atau Idul Fitri.
Salah satu peserta pawai, Nurhadeni (37), mengaku antusias mengikuti kegiatan ini.
“Yang pastinya, selain mengkritik koruptor sembari pawai, ini juga jadi momentum kebersamaan kami mengelilingi Kota Medan tercinta,” katanya.
Amatan MISTAR, peserta pawai membawa bendera Merah Putih yang diikat pada bambu, simbol semangat bambu runcing. Acara diawali dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, kemudian konvoi keliling kota sambil menyerukan kemerdekaan.
Aliansi Ormas Islam yang ikut serta antara lain Laskar Pejuang Ummat Islam, Persatuan Islam Sumatera Nasional, Forum Umat Islam Sumut, Jaringan Pemuda Remaja Masjid Medan, dan lainnya.(Ari/hm17)