Wednesday, September 10, 2025
home_banner_first
MEDAN

BMKG: Gerhana Bulan Sebabkan Kenaikan Air Laut hingga 2,7 Meter di Belawan

journalist-avatar-top
Selasa, 9 September 2025 19.22
bmkg_gerhana_bulan_sebabkan_kenaikan_air_laut_hingga_27_meter_di_belawan

Ilustrasi gerhana bulan (Foto: Istimewa/mistar)

news_banner

Medan, MISTAR.ID

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut permukaan air laut di Kecamatan Medan Belawan mengalami kenaikan usai gerhana bulan total yang terjadi pada Minggu (7/9/2025) malam hingga Senin (8/9/2025) dini hari.

"Gerhana dapat memberikan pengaruh atau dampak terhadap kenaikan tinggi air laut," ujar Prakirawan BMKG Kelas II Maritim Belawan, Rizki Fadhillah Pratama Putra, saat dikonfirmasi Mistar melalui seluler, Selasa (9/9/2025).

Rizki menjelaskan, hal itu disebabkan posisi bulan, bumi, dan matahari sejajar dalam satu garis lurus. Kondisi tersebut meningkatkan gaya gravitasi dan membuat air laut pasang lebih tinggi dari biasanya.

"Saat fenomena gerhana bulan, kondisi bulan dalam keadaan bulan penuh atau purnama, sehingga mengakibatkan naiknya muka laut pada jam-jam tertentu," katanya.

BMKG Kelas II Maritim Belawan pun mengeluarkan peringatan dini tentang banjir rob sejak Senin (7/9/2025) hingga Sabtu (13/9/2025).

"Pesisir Kecamatan Medan Belawan, Medan Labuhan, dan Medan Marelan diprediksi mengalami pasang air laut di atas 2,3 meter mulai tanggal 7 sampai dengan 13 September 2025 terjadi pada pukul 01.00–05.00 WIB dan 13.00–16.00 WIB dengan pasang tertinggi mencapai 2,7 meter," kata Rizki.

Menurutnya, kondisi ini berdampak pada terganggunya aktivitas masyarakat, transportasi di sekitar pelabuhan dan pesisir, serta kegiatan bongkar muat. Untuk itu, masyarakat diimbau tetap waspada.

"Kami pun mengimbau kepada rekan-rekan nelayan agar memperhatikan waktu sandar dan berlayar kapal, karena titik sandar kapal dapat terpengaruh dengan adanya perubahan tinggi muka laut. Waspadai juga angin kencang yang memicu gelombang tinggi dan terjadi bersamaan dengan waktu kejadian rob, serta tetap pantau informasi resmi dari BMKG," tuturnya.(Deddy/hm17)

REPORTER:

BERITA TERPOPULER

BERITA PILIHAN