Langkat, MISTAR.ID

Fenomena gerhana bulan total yang berlangsung pada Minggu (7/9/2025) malam hingga Senin (8/9/2025) pagi, tidak mempengaruhi hasil tangkapan ikan para nelayan.

“Biasa saja, tidak ada pengaruhnya. Bedanya hanya suasana di laut lebih terang. Kalau malam hari terang bulan, biasanya tangkapan berkurang, sebaliknya jika tak ada bulan biasanya hasil tangkapan lumayan,” ujar menurut salah seorang pemilik kapal nelayan di Langkat, Khairil, Selasa (9/9/2025).

Dari beberapa kapal miliknya yang baru saja pulang melaut, hasil tangkapan ikan selama tiga hari dua malam sejak Minggu (7/9/2025) memang sedikit karena terang bulan.

“Jadi hasil tangkapan sedikit karena terang bulan. Bukan karena ada gerhana. Di hari biasa pun jika bulan bersinar terang, hasil tangkapan minim,” kata Khairil.

Mengutip keterangan resmi BMKG, gerhana bulan total dapat dilihat hampir di seluruh Indonesia. Gerhana tersebut terjadi pada 7 September 2025 sekitar pukul 22.28 WIB. Diawali dengan gerhana bulan penumbra. Kemudian, gerhana bulan sebagian pada pukul 23.27 WIB.

Ketika gerhana bulan mulai terjadi, bulan purnama yang sebelumnya berwarna putih terang akan sedikit berwarna kemerahan di bagian atas kiri bulan, dimulai sekitar pukul 23.27 WIB.

Fenomena ini, ditandai sebagai awal terjadinya gerhana bulan sebagian. Selanjutnya, pada pukul 00.30 WIB, bulan akan sepenuhnya berwarna merah, dan ini yang disebut sebagai gerhana bulan total. Gerhana bulan total ini akan berlangsung selama 1 jam 22 menit hingga berakhir pada pukul 01.52 WIB.

Cahaya kemerahan pada bulan akan berangsur menghilang hingga kembali purnama sempurna dengan warna putih terang pada pukul 02.56 WIB, dan ini sebagai tanda berakhirnya gerhana bulan sebagian. Gerhana bulan masih terjadi dalam bentuk gerhana bulan penumbra sampai pukul 03.55 WIB.

Sementara itu, di wilayah Indonesia bagian tengah, gerhana akan terjadi mulai pukul 23.26 Wita hingga Senin (8/9/2025) pukul 04.56 Wita. Fase gerhana bulan total pada 7 September 2025. (endang/hm20)