Ancaman Bom Dua Kali Paksa Pesawat Haji Mendarat di Kualanamu, ini Kata Bobby

Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Bobby Nasution menanggapi ancaman bom pesawat haji yang mendarat di Kualanamu (f:iqbal/mistar)
Medan, MISTAR.ID
Gubernur Sumatera Utara (Sumut), Bobby Nasution, angkat bicara terkait insiden pesawat milik Saudi Airlines yang harus melakukan pendaratan darurat di Bandara Kualanamu karena ancaman bom.
Menariknya, peristiwa semacam ini telah terjadi dua kali dalam waktu berdekatan, dan melibatkan pesawat yang membawa jemaah haji asal Indonesia.
"Ya sudah kita bahas itu dengan Pak Kapolda, sudah dua kali memang pihak Saudi Airlines yang kebetulan mengangkut jamaah haji ke Indonesia. Pertama tujuan Jakarta, dan kedua ke Jawa Timur," kata Bobby, Selasa (24/6/2025).
Menurut Bobby, ancaman bom muncul ketika pesawat memasuki wilayah udara Indonesia, sehingga mengharuskan pesawat segera mendarat darurat di Bandara Kualanamu, yang merupakan bandara internasional terdekat.
"Peringatannya (ancaman bom) itu masuk ketika memasuki wilayah Indonesia. Ketika dapat ancaman bom itu, jadi mendarat darurat di Kualanamu," tuturnya.
Koordinasi dengan Kepolisian dan Upaya Pengusutan
Bobby juga memastikan bahwa Pemerintah Provinsi Sumut telah berkoordinasi erat dengan Polda Sumut untuk menelusuri lebih dalam sumber ancaman tersebut. Ia menyebut bahwa pihak kepolisian akan menggandeng lembaga internasional jika dibutuhkan.
"Pihak kepolisian akan menggandeng, tapi saya dapat info ya, belum saya pastikan betul, apakah dari Interpol (Organisasi Kepolisian Internasional) untuk mendapatkan informasi lebih," ujarnya.
Meski belum ada konfirmasi lebih lanjut, Bobby menegaskan bahwa pihak terkait tengah serius dalam mengusut kejadian tersebut demi mengantisipasi insiden serupa ke depannya.
Hingga kini, penyelidikan terhadap kasus ancaman bom ini masih berlangsung, dan publik menanti kejelasan serta langkah konkret pengamanan penerbangan di kawasan Sumatera Utara. (iqbal/hm17)
PREVIOUS ARTICLE
Jemaah Haji Sumut Wajib Masker, Dinkes Perketat Cegah Covid-19