Ribuan Warga Gaza Mengungsi Jelang Serangan Darat Israel

Gaza. (Foto: Atlantic Council/Mistar)
Gaza, MISTAR.ID
Ribuan warga Palestina meninggalkan rumah mereka di wilayah timur Kota Gaza karena khawatir serangan darat Israel.
Mereka berpindah ke area barat dan selatan, meski wilayah tersebut juga telah porak-poranda akibat perang.
Ahmed Mheisen, manajer penampungan Palestina di Beit Lahiya, mengatakan 995 keluarga telah meninggalkan daerah itu dalam beberapa hari terakhir.
Dengan ancaman invasi, Mheisen memperkirakan kebutuhan tenda darurat mencapai 1,5 juta unit. Tapi, Israel hanya mengizinkan 120 ribu tenda masuk ke Gaza selama gencatan senjata Januari –Maret lalu.
Kantor kemanusiaan PBB pekan lalu melaporkan bahwa sekitar 1,35 juta warga Gaza kini memerlukan perlengkapan penampungan darurat.
"Masyarakat Kota Gaza seperti seseorang yang menerima hukuman mati dan sedang menunggu eksekusi," kata seorang pengusaha setempat, Tamer Burai kepada Reuters.
Baca Juga: AS Hentikan Visa untuk Warga Gaza
"Saya akan memindahkan orang tua dan keluarga saya ke selatan hari ini atau besok. Saya tidak bisa mengambil risiko kehilangan mereka jika terjadi invasi mendadak," katanya.
Di Israel sendiri, rencana menguasai Kota Gaza memicu kekhawatiran dari luar negeri maupun di dalam negeri.
Pada Minggu (18/8/2025), ratusan ribu warga Israel turun ke jalan dalam aksi protes terbesar sejak perang dimulai. Mereka mendesak pemerintah mencapai kesepakatan damai sekaligus menuntut pembebasan 50 sandera yang masih ditahan di Gaza.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyebut Kota Gaza sebagai benteng perkotaan terakhir kelompok Hamas.
Namun, dengan 75 persen wilayah Gaza sudah berada di bawah kendali Israel, militer memperingatkan bahwa perluasan operasi darat bisa mengancam keselamatan para sandera. Langkah itu juga berisiko menyeret pasukan Israel ke perang gerilya panjang.
Menurut laporan Reuters dan Al Arabiya, Selasa (19/8/2025), warga Palestina di Gaza juga menyerukan protes agar perang segera diakhiri, serta mendesak Hamas meningkatkan negosiasi guna mencegah serangan darat Israel.[]
PREVIOUS ARTICLE
Donald Trump Klaim Putin Terima Jaminan Keamanan UkrainaNEXT ARTICLE
Australia Larang Masuk Anggota Parlemen Israel